- Abdul Gani Siregar-tvOnenews.com
172 SNI Dihasilkan Guna Jaga Kualitas-Keamanan Produk Perikanan
Jakarta, tvOnenews.com - Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa 172 Standar Nasional Indonesia (SNI) telah dibuat untuk menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan.
Direktur Jenderal PDSPKP KKP Budi Sulistiyo mengatakan di Jakarta pada hari Kamis bahwa ratusan SNI ini dihasilkan oleh Komite Teknis (Komtek) 65-05 untuk produk perikanan yang beroperasi di bawah Ditjen PDSPKP KKP.
"Hingga saat ini Komtek 65-05 telah menghasilkan 172 SNI yang dapat digunakan oleh pelaku usaha, laboratorium pengujian, akademisi, dan pemerintah," kata Budi.
Ia menambahkan bahwa timnya terus aktif dalam pengembangan standar internasional untuk produk perikanan. Sebagai bukti komitmen, Komite Teknis (Komtek) 65-05 di bawah Ditjen PDSPKP selalu melanjutkan pengembangan SNI.
"Komite tersebut beranggotakan 13 orang yang terdiri atas perwakilan pemerintah, pakar, pelaku usaha dan konsumen," ujarnya
Komite Teknis 65-05 tidak hanya berkaitan dengan penyiapan rancangan SNI produk perikanan, tetapi juga mencakup standar untuk metode pengujian, analisis sensori, air untuk industri, dan mikrobiologi secara umum.
Penerapan SNI tidak hanya bertujuan untuk menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan konsumen pada produk perikanan yang dihasilkan.
"Produk perikanan bersertifikasi SNI sudah melalui proses yang ketat, sehingga aman dari bahan berbahaya dan terjaga mutunya," terangnya.
Selain itu, penerapan SNI pada produk perikanan juga bertujuan untuk memastikan kesesuaian gizi yang terkandung di dalamnya. Budi menyatakan bahwa ikan adalah sumber makanan yang kaya akan protein dan nutrisi.
"Dengan SNI, terjamin kandungan gizinya, sehingga memberikan manfaat terbaik bagi tubuh," jelasnya.
KKP telah menerima penghargaan Herudi Technical Committee Award (HTCA) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai pengakuan atas kontribusi dalam pengembangan standar produk perikanan.
Penghargaan itu disampaikan oleh Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad.
HTCA 2024 merupakan acara penghargaan bagi Komite Teknis yang merumuskan SNI dan individu yang berkontribusi dalam pengembangan SNI yang telah menunjukkan kinerja baik.
Tahun ini, dari 81 Komite Teknis yang mendaftar HTCA 2024, ada 18 Komite Teknis yang memperoleh kinerja memuaskan.
"Penghargaan ini tentu memotivasi kami guna mengembangkan standar produk hilirisasi hasil kelautan dan perikanan," ujar Budi.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa ketahanan pangan berasal dari tiga sumber: karbohidrat, lemak, dan protein.
"Khusus untuk protein, salah satunya berasal dari produk perikanan. Merujuk data perdagangan yang selalu surplus, produk perikanan dinilainya sebagai sumber ketahanan pangan yang paling kuat," kata Trenggono.
Menteri Trenggono menjelaskan bahwa penerapan inovasi yang tepat dapat menciptakan daya saing bagi produk kelautan dan perikanan nasional serta mendorong perkembangan industri perikanan Indonesia yang maju dan berkelanjutan. (ant/nsp)