Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Target Investasi di Weda Bay Capai US$ 8 Miliar.
Sumber :
  • Antara Foto

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Target Investasi di Weda Bay Capai US$ 8 Miliar

Jumat, 29 November 2024 - 14:56 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan investasi di area industri Weda Bay (IWIP), Maluku Utara mencapai 8 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Jumat, Menperin mengungkapkan bahwa jumlah tersebut berasal dari 5 miliar dolar AS yang ditanamkan untuk pengembangan industri baterai dan smelter HPAL, serta 2 miliar dolar AS untuk menerapkan prinsip energi ramah lingkungan dan meningkatkan campuran energi di kawasan industri tersebut.

Selanjutnya, pembangunan industri aluminium elektrolitik oleh PT. Kemajuan Aluminium Industry dan PT. Pioneer Aluminium Industry sebesar 1 miliar dolar AS dengan target penyelesaian konstruksi pada 1 Oktober 2025.

Ia juga menyampaikan bahwa dalam kunjungan kerja ke IWIP pada Kamis (28/11/2024), ia meninjau persiapan pelaksanaan groundbreaking tiga proyek yang sedang dibangun di kawasan industri IWIP dengan total nilai kira-kira 2 miliar dolar AS, yaitu pabrik Battery Cell untuk EV dan Energy Storage System (ESS) oleh PT REPT BATTERO, pabrik perakitan e-dump truck oleh PT Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia, dan industri aluminium elektrolitik oleh PT Kemajuan Alumina Industry.

Agus Gumiwang menjelaskan bahwa PT REPT BATTERO akan memiliki kapasitas produksi battery cell mencapai 20 GWh setiap tahun dan sekitar 995 juta meter per tahun untuk elektroda.

Perusahaan selanjutnya, PT. Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia akan memproduksi kendaraan energi baru, mesin konstruksi, peralatan pengisian dan penggantian, serta komponen dan peralatan pendukung, dengan total investasi mencapai 693 juta dolar AS.

Pabrik ini diharapkan selesai dibangun dan dapat beroperasi pada bulan Desember 2025. Penggunaan e-dump truck di lokasi pertambangan merupakan upaya untuk menekan emisi karbon.

Selain itu, PT Kemajuan Alumina Industry ditargetkan memproduksi aluminium elektrolitik dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dan total nilai investasi sebesar 655 juta dolar AS.

Menperin juga meninjau industri yang akan memulai ekspor produk pertamanya berupa produk hilir precursor nickel cobalt manganese hydroxide, yaitu PT Huaneng New Material dengan kapasitas produksi 50.000 ton per tahun. (ant/nsp) 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral