- Sekretariat Presiden
Hilirisasi SDA Jadi Game Changer Ekonomi Indonesia, Prabowo Butuh Investasi Besar agar RI Jadi Negara Maju
Dampak Hilirisasi yang Sudah Terasa
Dampak positif kebijakan hilirisasi sudah terasa sejak larangan ekspor bijih nikel mulai 2020 lalu. Data menunjukkan, ekspor produk nikel melonjak drastis dari US$ 9,3 miliar pada 2019 menjadi US$ 33,8 miliar pada 2022, meningkat lebih dari 3 kali lipat
Tak hanya itu, kebijakan hilirisasi juga ini juga meningkatkan investasi. Nilai investasi di sektor pertambangan naik dari US$ 8 miliar pada 2020 menjadi US$10,5 miliar pada 2023. Di sektor manufaktur, investasi melonjak dari US$17 miliar menjadi US$20,3 miliar pada periode yang sama.
Senada dengan Prabowo, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memproyeksikan kebutuhan investasi hingga 2040 mencapai US$ 618 miliar, di mana 91% diarahkan untuk sektor hulu migas serta mineral dan batu bara (Minerba).
Hal itu disampaikan Bahlil dalam Bahlil di acara Minerba Expo 2024, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin, 25 November 2024.
Bahlil telah menegaskan dukungannya terhadap upaya mengimplementasikan arahan Prabowo mengenai keberlanjutan hilirisasi dalam program Asta Cita. Untuk itu, Bahlil mengungkapkan pihaknya pun sudah membuat peta jalan (roadmap) hilirisasi.
"Jadi hilirisasi sebagai instrumen daripada peningkatan pertumbuhan ekonomi itu, total investasi sampai dengan 2035-2040 kita butuhkan itu mencapai US$618 miliar," kata Bahlil.