- AR Safira, tvonenews.com
Ada Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan Indonesia - Kadana, Anindya Bakrie Soroti Empat Hal Ini Dalam ICA-CEPA
Jakarta, tvonenews.com - Pemerintah Indonesia dan Kanada segera mengesahkan perjanjian kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara dalam Indonesia - Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA). Kerja sama kedua negara ini disambut positif oleh dunia usaha, termasuk Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie.
Hal tersebut diungkapkan Anindya Bakrie saat menjadi panelis dalam CEPA Forum Panel Diskusi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Senin (2/12/2024). Dia menyebutkan empat hal menarik dalam perjanjian ekonomi dan perdagangan kedua negara tersebut.
“Kenapa dengan Kanada ini menarik? Karena ada beberapa hal. Pertama, fokus daripada SIPA atau Comprehensive Economic Partnership Agreement itu adalah satu di bidang ketahanan energi, kedua ketahanan pangan. Nah ini sangat penting buat Indonesia,” kata Anindya, di Hotel Mulia, pada Senin (2/11/2024).
Selanjutnya yang ketiga adalah terkait dengan critical mineral atau mineral kritis yang ada di bawah tanah seperti nikel, tembaga, atau zinc. Sedangkan yang keempat, menurut Anindya Bakrie adalah terkait sisi energi.
“Nah buat Indonesia ini apa untungnya? Pertama, market access. Jadi akses pasar yang bisa besar buat produk-produk Indonesia dikirim ke Kanada. Dan yang kedua juga kita lihat mereka bisa bekerja sama di sisi investasi,” terang Anindya Bakrie.
Dukung Indonesia Emas
Sekadar informasi, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengungkapkan bahwa kerja sama perdagangan Indonesia dengan Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) bisa mencapai Indonesia Emas 2045.
“Seperti yang sudah disampaikan, dan pertanyaan terkait dengan pada tahun 2045, harapannya bukan hanya menjadi ekonomi kelima terbesar di dunia, tapi juga mencapai visi Indonesia Emas,” kata Anindya Bakrie.
Sebab Anindya menyebutkan bahwa melalui CEPA, Indonesia mendapatkan banyak manfaat yang sangat penting untuk bisnis.
“Terkait dengan manfaat yang Indonesia bisa dapatkan, saya rasa sangat jelas. Melalui CEPA, kita bisa melihat transparansi, prediktabilitas, dan saya rasa ini adalah unsur-unsur yang penting bagi bisnis," jelas Anindya Bakrie.
Sementara itu Anindya menyebutkan untuk mencapai visi Indonesia Emas, dalam 5 tahun ke depan baik pemerintah maupun kelompok pengusaha berencana secara bertahap mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Namun saat ini pemerintah Indonesia juga memiliki tantangan untuk mengentaskan kemiskinan. Maka untuk mencapai hal tersebut, pemerintah dan kelompok pengusaha perlu melakukan hubungan bisnis yang serius.
“Mencapai visi Indonesia emas 100 tahun setelah kemerdekaan. Untuk melakukan itu, dalam 5 tahun ke depan, kita berencana untuk tumbuh secara bertahap, mencapai 8 persen pertumbuhan, tapi di saat yang sama meminimalisir untuk mengentaskan kemiskinan. Untuk melakukan itu, hubungan bisnis-bisnis harus dilakukan dengan serius,” jelas Anindya Bakrie. (Ars)