Mendag Budi Santoso.
Sumber :
  • tvonenews.com/Abdul Gani Siregar

Mendag: US-ABC Perkuat Peran Indonesia di Kerja Sama Ekonomi ASEAN-AS

Jumat, 6 Desember 2024 - 15:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Pertemuan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dengan President & CEO US-ASEAN Business Council (US-ABC) Ted Osius dan Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Lakhdir membahas kemajuan dan pengembangan kerjasama ekonomi ASEAN dengan Amerika Serikat (AS).

Budi menyatakan bahwa kerjasama di bidang keberlanjutan, konektivitas, dan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) sangat berguna dalam menciptakan peluang bisnis bagi pelaku usaha dari kedua belah pihak.

Ia juga menekankan bahwa Indonesia menyambut baik diskusi-diskusi yang bertujuan membuka lebih banyak kesempatan bisnis di bawah naungan US-ABC.

"Keterkaitan antara Indonesia dan US-ABC merupakan sebuah platform penting untuk mendorong dialog pemerintah-swasta mengenai berbagai isu digital, termasuk best practices dan peluang terkait keamanan siber, kecerdasan buatan, dan tata kelola data," kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (6/12/2024). 

Budi juga menyampaikan bahwa Indonesia menghargai diskusi terbuka bersama berbagai perusahaan swasta di ASEAN serta AS.

Diharapkan, kerjasama dengan US-ABC dapat menciptakan peluang bisnis baru dan berkontribusi pada pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan.

Mengenai keberlanjutan, Budi menekankan perlunya strategi regional untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di ASEAN. Ia juga menyoroti pentingnya ASEAN Power Grid (APG) dalam agenda keberlanjutan ASEAN.

Hal ini berhubungan dengan pentingnya energi hijau dan terbarukan untuk mendukung masa depan yang berkelanjutan di kawasan.

"Kolaborasi penting dalam penerapan Kerangka Ekonomi Sirkular ASEAN dan Strategi Netralitas Karbon. Upaya ini untuk memastikan keberlanjutan tetap menjadi yang utama dalam strategi ekonomi ASEAN," ujarnya.

Dalam pertemuan ini, Budi juga menekankan komitmen ASEAN untuk meningkatkan inovasi, daya saing, dan ketahanan rantai pasok di kawasan. Ia mendorong ASEAN dan AS untuk bekerja sama dalam aspek rantai pasok di berbagai industri.

Ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa inisiatif konektivitas terkait rantai pasok dapat memberikan manfaat yang berarti bagi dunia usaha dan masyarakat.

Mengenai isu DEFA, Budi mengapresiasi US-ABC atas penyelenggaraan lokakarya yang membahas perlakuan nondiskriminatif terhadap produk digital untuk para negosiator di sela-sela Perundingan DEFA yang ketujuh.

"Lokakarya ini akan memperkuat komitmen ASEAN terhadap pasar digital terpadu, menetapkan kebijakan perdagangan yang adil dan kompetitif, serta mendorong inovasi dan inklusivitas di seluruh kawasan," ucap Mendag.

Pada tahun 2023, total nilai perdagangan antara ASEAN dan AS mencapai 395,9 miliar dolar AS. Angka ini menjadikan AS sebagai mitra dagang terbesar kedua bagi ASEAN.

Ekspor utama ASEAN ke AS meliputi perangkat telepon dengan nilai mencapai 32,2 miliar dolar AS, mesin pengolah data otomatis dan unitnya (16,2 miliar dolar AS), sirkuit terpadu elektronik (16,01 miliar dolar AS), alat semikonduktor (15,6 miliar dolar AS), dan perabotan serta bagiannya (9,14 miliar dolar AS).

Sementara itu, impor utama ASEAN dari AS mencakup turbojet, propeler turbo, dan turbin gas lainnya senilai 13,2 miliar dolar AS; minyak petroleum (13,04 miliar dolar AS); sirkuit terpadu elektronik (9,3 miliar dolar AS); perangkat pesawat terbang dan ruang angkasa (5,8 miliar dolar AS); serta pesawat terbang dan helikopter (5,4 miliar dolar AS). (ant/nsp)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:11
03:29
02:06
03:41
02:45
19:45
Viral