- tvonenews.com/Syifa Aulia
Harga Tiket Pesawat Turun Selama Nataru, Stafsus Erick Thohir: Enggak Usah Bicara Kerugian
Jakarta, tvOnenews.com - Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan penurunan harga tiket pesawat selama libur natal dan tahun baru (Nataru) tidak perlu dianggap sebagai kerugian.
Menurut dia, diskon tiket pesawat ini wajar dilakukan pada periode-periode tertentu. Kebijakan ini juga sebagai upaya mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Tadi mengenai ini (loss/kerugian) enggak usah dibicarakan. Ini bukan loss atau apapun. Ya, di mana-mana wajar juga ada periode-periode tertentu kita menurunkan harga. Jadi bukan ‘wah ini loss-nya sekian’,” kata Arya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2024).
Arya menilai kebijakan pemerintah menurunkan tiket pesawat merupakan langkah yang baik. Menurut dia, kebijakan ini juga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
“Ini seperti yang kita katakan tadi, ketika semua negara manapun luar negeri itu naik harga, tapi kita yang turun. Itu kan bagus itu supaya masyarakat Indonesia itu banyak yang bisa liburan dan harus dilihat efek ekonominya ke daerah,” jelasnya.
“Jadi jangan dilihat bahwa ini dari sisi loss atau apapun. Kita jangan ngomongin loss kalau hal-hal begini, kita ngomonginnya untuk semua rakyat,” sambung Arya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan harga tiket pesawat resmi turun sebesar 10 persen saat libur Nataru.
“Jadi Pak Menhub bersama stakeholder lainnya, termasuk bagaimana maskapai BUMN ini juga sama-sama menyadari pentingnya penurunan harga tiket untuk membantu masyarakat kita dan juga menggerakkan ekonomi termasuk pariwisata,” kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2024).
Penurunan harga itu karena pemerintah memangkas biaya Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) atau Passenger Service Charge (PSC), avtur, sampai fuel surcharge.
“Dari semua elemen tadi termasuk menurunkan biaya dan jasa bandar udara, avtur, fuel surcharge, maka bisa dikurangi harga tiket itu kurang lebih 10 persen dari harga biasanya secara nasional, secara domestik,” ungkap AHY.
Pengurangan biaya itu mampu menekan harga tiket pesawat hingga 9,9 persen atau setara Rp157.500 per tiket.
Penurunan ini berlaku di 19 bandara besar di Indonesia, salah duanya Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Diskon tiket pesawat ini mulai berlaku tanggal 19 Desember 2024 sampai 3 Januari 2025. (saa/rpi)