- FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/Koz.
Pemerintah Serap Rp23 Triliun dari Lelang Tujuh Surat Utang Negara (SUN)
Jakarta - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp23 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp76,77 triliun.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/2/2022), menyatakan realisasi lelang ini mendekati target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp25 triliun.
Untuk seri SPN03220518, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,18 persen. Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 18 Mei 2022 ini mencapai Rp15,96 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,18 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 2,6 persen.
Untuk seri SPN12230203, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,768 persen. Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 3 Februari 2023 ini mencapai Rp25,23 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,75 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 2,9 persen.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,30984 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 April 2027 ini mencapai Rp6,69 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 5,25 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,41 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp9,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,4999 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 April 2032 ini mencapai Rp13,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,47 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,6 persen.
Untuk seri FR0093, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,50629 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juli 2037 ini mencapai Rp1,84 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,45 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,59 persen.