Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), Delima Hasri Azahari..
Sumber :
  • tvOne

GPPI dan BPDPKS Dukung UMKM Sawit sebagai Penggerak Ekonomi Hijau Indonesia, Limbahnya Bisa Jadi Produk Bernilai Tinggi

Senin, 9 Desember 2024 - 16:40 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kelapa sawit sebagai salah satu sumber daya alam strategis Indonesia, memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian nasional, khususnya di wilayah-wilayah terpencil. Indonesia yang merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia, tidak hanya mendominasi pasar global tetapi juga menjadikan kelapa sawit sebagai tulang punggung ekonomi domestik.

Industri ini memberikan kontribusi besar melalui penyerapan lebih dari 16 juta tenaga kerja langsung maupun tidak langsung serta menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang signifikan.

Selain sebagai komoditas ekspor utama, kelapa sawit memiliki peran penting dalam mendukung ekonomi hijau melalui berbagai produk turunannya yang ramah lingkungan. Produk-produk seperti bioenergi, kosmetik, dan minyak goreng mencerminkan potensi besar sawit sebagai solusi berkelanjutan.

Tak hanya itu, pengelolaan limbah sawit yang mencapai sekitar 60 juta ton per tahun membuka peluang besar dalam menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), Delima Hasri Azahari, menjelaskan bahwa limbah sawit, seperti pelepah, cangkang, dan biji kernel, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi produk bernilai tinggi. Salah satu contohnya adalah ekspor lidi sawit ke negara-negara seperti India dan Pakistan.

Bahkan, daun sawit kering juga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang menarik, sebagaimana yang pernah ditampilkan dalam pameran Wonderful of Indonesia Festival di Washington DC. Transformasi ini menunjukkan bahwa pengelolaan limbah sawit tidak hanya berdampak positif pada lingkungan tetapi juga mampu membuka peluang usaha baru, khususnya bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).  

Hendra Dermawan, pendiri Rumah Tamadun di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, memberikan contoh nyata bagaimana limbah sawit dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi. Bermula dari keinginan membantu petani sawit yang tertekan oleh anjloknya harga buah sawit, ia mengembangkan pengolahan lidi sawit menjadi berbagai kerajinan tangan seperti piring, keranjang, dan tas.

Berkat inovasi ini, produk-produk Rumah Tamadun telah berhasil merambah pasar internasional, termasuk Malaysia dan Amerika Serikat. Keberhasilan ini tak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga memberdayakan kaum ibu di desanya. Dengan visi "mengubah limbah menjadi berkah," Rumah Tamadun telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk sebagai UMKM terbaik kedua di Kabupaten Rokan Hilir.

Berbagai produk olahan dari limbah sawit.
Sumber :
  • Istimewa

 

Dalam mendukung transformasi ekonomi hijau berbasis sawit, peran GPPI dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sangatlah penting. GPPI aktif mempromosikan produk UMKM sawit melalui pelatihan yang bertujuan meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Sementara itu, BPDPKS mendukung inovasi dan keberlanjutan industri sawit melalui berbagai program kolaborasi. Ketua Umum GPPI, Delima Hasri Azahari, menekankan pentingnya meningkatkan pelatihan dan kerja sama lintas sektor, terutama di daerah penghasil sawit seperti Riau, Jambi, Sumatera Utara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.  

Dengan segala potensinya, kelapa sawit yang sering dijuluki sebagai "emas hijau" mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM dan ekonomi hijau di Indonesia. Pengelolaan limbah sawit yang inovatif, didukung oleh kebijakan pemerintah dan kolaborasi berbagai pihak, membuka jalan bagi UMKM sawit untuk menjadi pilar transformasi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Langkah-langkah nyata ini memastikan Indonesia tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia tetapi juga menjadi pelopor dalam membangun ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan. (rpi) 

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:40
01:00
01:59
02:27
01:42
01:36
Viral