Nissin Foods bersama Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) menjalin kerja sama untuk sawit rakyat berkelanjutan..
Sumber :
  • Dok. SPKS

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Gandeng Industri Jepang untuk Sawit Rakyat Berkelanjutan, Nissin Foods: Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kecil

Rabu, 11 Desember 2024 - 15:51 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan industri Jepang sudah menjalin kerja sama untuk melakukan analisis gap petani kecil dalam rantai pasok minyak sawit berkelanjutan di Indonesia sejak 2018.

Temuan gap keberlanjutan itu dijadikan landasan peluncuran kerja sama SPKS dan Nissin Foods Holdings-Japan pada Selasa, 10 desember 2024 di Jakarta.

Kerja sama ini dimulai dengan membangun pilot project bersama agar petani kecil masuk dalam supply chain industry Jepang melalui pendekatan sertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).

Peluncuran Program tersebut merupakan bentuk komitmen Nissin Foods Holdings sebagai perusahaan pembeli minyak sawit berkelanjutan di Jepang.

Di Indonesia, program ini dijalankan lewat kerja sama dengan SPKS sebagai salah satu organisasi petani sawit yang memainkan peranan penting dalam mendukung pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di level petani skala kecil.

Kei Saito selaku Manajer Umum Divisi Perencanaan Perusahaan Nissin Foods Holdings mengatakan, Nissin Foods Holding merupakan pembeli minyak sawit di Jepang yang menghasilkan produk turunan terutama mie instan.

Ia menegaskan komitmen Nissin untuk membangun ketelusuran minyak sawit yang traceable dan berkelanjutan, serta mendukung peningkatan kapasitas serta praktik berkelanjutan petani sawit skala kecil.

“Nissin Foods Holdings berkomitmen untuk melakukan pengadaan minyak kelapa sawit yang berkelanjutan, terutama dengan melibatkan petani kecil dalam supply chain kami. Selama beberapa tahun, kami telah bermitra dengan SPKS untuk memfasilitasi dialog dengan para petani kecil di Indonesia," kata Kei Saito, Rabu (11/12/2024).

"Kami sangat senang dapat meluncurkan inisiatif ini dengan dukungan kuat dari SPKS dan komunitas Desa Sugih Waras yang akan memainkan peran penting dalam proses sertifikasi RSPO. Tujuan kami adalah untuk memanfaatkan proyek ini sebagai batu loncatan untuk lebih meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan mata pencaharian petani skala kecil di Indonesia.” imbuhnya.

Di sisi lain, Sabarudin selaku Ketua SPKS Nasional mengapresiasi Nissin Foods Holdings dengan memulai investasi pada petani skala kecil dengan membangun supply chain yang berkelanjutan untuk pasar mereka di Jepang.

“Kami berharap agar rantai pasok perusahaan di Jepang dapat dipasok dari 100% petani sawit skala kecil yang traceable, bebas deforestasi dan lestari. SPKS, dapat menjadi pihak independen atau verifikator untuk memastikan ketelusuran rantai pasok sawit yang berkelanjutan untuk pasar di Jepang,” tegas Sabarudin.

Lebih lanjut, Sabarudin berharap agar kerjasama antara petani kecil dan pembeli ini dapat mendorong kemitraan yang adil sehingga petani kecil memperoleh harga yang adil.

Di lain pihak, Direktur Eksekutif Caux Round Table Japan Hiroshi Ishida mengatakan bahwa NPO CRT Japan adalah organisasi yang menjembatani perusahaan dan petani untuk berkolaborasi.

“Melalui program ini, kami bersyukur dapat berperan dalam membangun kepercayaan lebih lanjut antara perusahaan dan petani kelapa sawit skala kecil di Indonesia, dan berkolaborasi dengan SPKS. Melalui upaya ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik,” ujar Hiroshi Ishida.

Sementara itu, Asrianto yang menjabat sebagai Sekretaris Desa Sugih Waras mengatakan bahwa petani sawit di Desa Sugih Waras sangat mengharapkan kerjasama ini untuk perbaikan tata kelola sawit di tingkat desa. Terdapat 300 kepala keluarga dengan kebun sawit swadaya seluas 500 hektar di Desa Sugih Waras.

“Petani sawit memerlukan dukungan untuk peningkatan kapasitas, pembentukan kelembagaan dan pengetahuan tentang penerapan praktik berkelanjutan termasuk melalui sertifikasi. Kami berharap, program kerjasama ini memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan petani di tingkat desa dan agar perusahaan sawit dapat membangun kemitraan yang adil bagi warga desa,” kata Asrianto. (rpi)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:28
01:07
03:16
43:11
04:17
01:49
Viral