- ANTARA
Jelang Tutup Buku, Serapan Pajak Baru 84,92 Persen: Mampukah Capai Target?
PPh Badan, yang berkontribusi sebesar 17,2 persen terhadap penerimaan pajak, mencatatkan realisasi Rp289,8 triliun. Nilai ini masih terkontraksi 23,1 persen secara neto. Namun, menurut Anggito, performa PPh Badan sudah berbalik arah (turn-around) dalam tiga bulan terakhir, yang utamanya didorong oleh sektor pertambangan dan industri.
Sedangkan PPh 21 terealisasi sebesar Rp223,42 triliun dengan kontribusi 13,2 persen. Jenis pajak ini tumbuh 22 persen secara neto berkat kenaikan pembayaran gaji, upah, dan tunjangan yang diterima oleh pekerja.
Adapun bila ditinjau secara sektoral, perbaikan terlihat pada sektor industri pengolahan dan pertambangan.
Industri pengolahan masih mencatatkan kontraksi 4,3 persen secara neto, namun kinerjanya membaik beberapa bulan terakhir berkat kinerja subsektor industri sepeda motor, kendaraan, dan industri rokok. Penerimaan pajak dari sektor ini terealisasi sebesar Rp411,74 triliun dengan andil 25,8 persen.
Sama halnya, kinerja sektor pertambangan juga masih tumbuh negatif, yakni sebesar 37,3 persen. Namun, sejak September, terjadi kondisi pembalikan yang didorong oleh kinerja positif subsektor pertambangan bijih logam. Sektor ini mencatatkan realisasi sebesar Rp96,35 persen dengan andil 6 persen.
Sektor lain yang berkontribusi besar terhadap penerimaan pajak adalah perdagangan, dengan andil 25,8 persen dan realisasi Rp410,44 triliun. Penerimaan dari sektor ini tumbuh 7,5 persen berkat pertumbuhan subsektor perdagangan besar. (ant/vsf)