- dok. DPRD Jakarta
Pemerintah Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Arief menegaskan bahwa kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bertujuan agar petani, peternak, dan nelayan tidak mengalami kesulitan karena produk mereka sulit terjual.
"Kemudian harga di tingkat konsumen juga harus dijaga. Semua harus di tahapan wajar, sehingga ada keseimbangan antara harga di tingkat petani sampai ke masyarakat," jelasnya.
Untuk itu, Arief menekankan pentingnya visi swasembada pangan yang dicetuskan oleh Presiden Prabowo Subianto agar segera direalisasikan.
Dalam upaya untuk mencapai swasembada pangan, pemerintah saat ini yakin bahwa stok pangan pokok berada dalam kondisi yang aman dan cukup, sehingga masyarakat bisa merasa tenang menjelang Natal dan Tahun Baru. Misalnya, stok beras yang dikelola Perum Bulog diperkirakan mencapai 2 juta ton sampai akhir tahun ini.
Menurut Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2024, stok beras nasional pada akhir tahun diperkirakan masih mencapai 8,398 juta ton. Ini termasuk stok di Bulog yang diperkirakan masih ada 2 juta ton. Sementara itu, stok jagung pada akhir tahun 2024 juga diprediksi akan cukup besar, yaitu sekitar 3,665 juta ton.
Di sisi lain, stok gula konsumsi pada akhir 2024 diperkirakan masih mencapai 1,478 juta ton. Untuk daging ayam ras hingga akhir 2024, diproyeksikan akan ada sekitar 283 ribu ton. Stok telur ayam ras juga masih akan ada sekitar 177 ribu ton hingga akhir 2024. Sedangkan untuk daging sapi dan kerbau, diperkirakan masih akan tersedia sekitar 68 ribu ton hingga akhir tahun ini.
Estimasi stok hingga akhir 2024 untuk cabai besar dan cabai rawit masing-masing diprediksi masih ada 53 ribu ton dan 26 ribu ton. Stok bawang merah diestimasi sekitar 22,9 ribu ton dan bawang putih 22,4 ribu ton. Sementara itu, stok minyak goreng diperkirakan akan ada di angka 336 ribu liter dan kedelai sekitar 372 ribu ton. (ant/nsp)