- tvone
UMKM Go Online, Salah Satunya Majoo Aplikasi Wirausaha Lengkap Solusi Cerdas UMKM Indonesia
Jakarta - Masa pandemi yang berkepanjangan menjadikan para pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) harus mencari cara untuk dapat tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya, salah satu cara untuk dapat terus eksis dalam era pandemi ini tentulah dengan melakukan kreasi dan inovasi secara digital.
Digitalisasi adalah cara mutlak yang perlu disadari oleh UMKM Indonesia agar dapat beradaptasi, bahkan bersaing di ranah global, data dari Kementerian Kooperasi dan UKM mengungkapkan bahwa dari total kisaran 64 juta populasi UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, baru 13% atau 8 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital.
Padahal, menurut CEO & Founder Majoo, Adi Wahyu Rahadi, bagi UMKM platform digital akan sangat membantu menghadapi perubahan yang ditimbulkan oleh adanya pandemi. “Jika UMKM belum memiliki tempat usaha digital, pertimbangkan untuk mulai membuatnya, namun jika sudah, saatnya mendalami lebih jauh dengan mengembangkan strategi- strategi pemasaran digital tingkat lanjut, dengan adanya pandemi ini, prospek dunia digital menjadi jauh lebih besar,” ujarnya di Jakarta.
Misalnya terkait penggunaan mesin kasir atau Point of Sales (POS) yang masih konvensional, padahal kini telah ada aplikasi POS yang dapat mengurangi beban pengeluaran, mengoptimalkan kinerja, dan meningkatkan penjualan. Sehingga pelaku UMKM patut mempertimbangkan digitalisasi aktifitas bisnis harian dengan penggunaan aplikasi POS.
Salah satunya adalah aplikasi “majoo”, aplikasi besutan perusahaan rintisan atau startup penyedia solusi digital keuangan, perbankan, dan UMKM, majoo Indonesia. Majoo merupakan aplikasi POS yang memiliki banyak fungsi, mulai dari fitur kasir online, pencatatan inventory, pengelolaan karyawan termasuk pencatatan absensi, pencatatan komisi, hingga penggajian yang bisa diatur secara otomatis.
Yang paling penting dengan penggunaan Aplikasi POS, pelaku bisnis dapat mengelola bisnisnya dari mana saja, dan tidak perlu terpaku untuk terus menerus mengawasi data data penjualan, inventori dan lainnya. Melalui gawai dalam genggaman, pelaku bisnis dapat mengawasi kelangsungan bisnis dari mana saja sebab seluruh data tersimpan di dalam cloud, sembari dapat mencari peluang peluang untuk mengembangkan bisnisnya.
Aplikasi ini juga menawarkan manajemen inventori yang jelas dan otomatis, pengelolaan manajemen karyawan untuk mendata jam kerja, jam masuk hingga penjualan yang diciptakan oleh karyawan, lalu juga menyediakan data kunjungan dan penjualan dari setiap outlet.
“Pada aplikasi majoo juga terdapat berbagai pilihan pembayaran, karena seperti kita ketahui kini E-wallet benar-benar menjadi primadona dalam pilihan cara pembayaran, dan majoo sudah terhubung dengan e-commerce dan menyediakan opsi pembayaran dengan berbagai e-wallet. Jadi, dapat dipastikan UMKM dapat beradaptasi dengan tren bisnis digital ini,” jelas Adi.
Aplikasi ini juga sangat mudah digunakan, bisa dijalankan di Smartphone,Tablet, maupun desktop tergantung dengan ukuran usaha UMKM tersebut. Terdapat berbagai pilihan paket berlangganan mulai dari Rp 129,000 per bulan untuk paket starter, dan Rp 249,000 per bulan untuk pakat advance, majoo bisa didapatkan dengan mendownloadnya di google apps store.(chm)