Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • Antara

Menteri ESDM: Hilirisasi & Industrialisasi Mineral Dapat Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Sabtu, 21 Desember 2024 - 09:33 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa hilirisasi dan industrialisasi mineral merupakan program strategis yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8 persen menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dalam acara Business Summit 1 Dekade CNN Indonesia di Jakarta, Jumat (20/12), Bahlil menyatakan bahwa program hilirisasi dapat menarik investasi ke sektor industri pertambangan sekaligus meningkatkan nilai tambah komoditas mineral dan batu bara, menciptakan efek berganda yang signifikan terhadap perekonomian nasional.

"Memang kalau mau pertumbuhan ekonomi lebih bagus dan mampu menjadi salah satu dari 10 ekonomi terbesar dunia, maka harus membawa hilirisasi. Ini akan menjadi trigger bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," ujar Bahlil dalam keterangannya.

Pemerintah telah menetapkan 28 komoditas unggulan, termasuk mineral dan batu bara, sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi yang lebih agresif. Untuk mempercepat implementasi program ini, pemerintah juga membentuk Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi, yang bertugas memperkuat tata kelola dan mempercepat inisiatif strategis para pelaku usaha.

"Ini bagian dari upaya kami untuk melakukan sinkronisasi, sehingga ada percepatan dalam menjalankan program hilirisasi agar lebih efektif dan efisien," katanya.

Di sisi lain Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, menekankan peran penting BUMN Holding Industri Pertambangan dalam mengelola cadangan mineral serta menjalankan program hilirisasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang progresif.

Menurut Hendi, pengelolaan komoditas seperti bauksit, tembaga, emas, nikel, timah, dan batu bara oleh grup MIND ID telah meningkatkan kinerja perusahaan sekaligus memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah dan nasional.

Berita Terkait :
1
2 3 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:33
08:08
03:20
05:00
05:20
02:38
Viral