- Istimewa
AirNav Indonesia Antisipasi Cuaca Buruk demi Keselamatan Penerbangan di Musim Libur Nataru
Jakarta, tvOnenews.com - Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap cuaca buruk dan bencana alam yang dapat mengganggu lalu lintas penerbangan selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Pengendalian Pelayanan Navigasi Penerbangan, Muji Subagyo, di Tangerang, Selasa.
Untuk menghadapi potensi cuaca buruk, AirNav Indonesia melakukan koordinasi intensif dengan BMKG dan cabang AirNav di berbagai wilayah.
Beberapa bandara di Indonesia, seperti yang berada di Papua, Kalimantan, dan Sumatera, disebut masuk kategori rawan terkena dampak cuaca ekstrem dan bencana alam.
"Ada beberapa bandara besar yang memang masuk rawan terdampak cuaca buruk dan bencana alam, itu hampir seluruhnya di Indonesia termasuk Papua, Kalimantan dan Sumatera. Mungkin itu sudah disampaikan oleh BMKG," katanya.
Muji menjelaskan bahwa musim penghujan tahun ini membawa tantangan besar bagi penerbangan, seperti gangguan jarak pandang hingga potensi banjir di bandara.
Selain itu, aktivitas vulkanik seperti erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi perhatian utama karena dampaknya terhadap jalur penerbangan.
"Banyak pesawat yang melakukan pengalihan penerbangan karena bandara mengalami cuaca buruk, itu termasuk di Kupang termasuk di Papua dan Wamena," ungkapnya.
Bandara-bandara di wilayah Jakarta dan Yogyakarta mendapat perhatian khusus karena berpotensi terdampak cuaca buruk. AirNav memastikan kesiapan operasional dengan memantau perkembangan cuaca melalui laporan BMKG.
"BMKG juga sudah memantau cuaca di bandara-bandara dan menjadi perhatian khusus kami terutama yang seperti di Jakarta, Yogyakarta itu menjadi perhatian kami apabila nanti ada cuaca buruk," ujarnya.
Selain langkah antisipasi teknis, AirNav juga memperkuat sumber daya manusia (SDM) untuk mengelola lonjakan penumpang dan lalu lintas pesawat selama libur Nataru.
"Kami sedang melaksanakan penambahan terkait dengan SDM ini, jadi ada proses penambahan itu sekitar 21 orang. Nanti ditambah untuk petugas tower periode Natal dan tahun baru," kata dia.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat menjamin kelancaran dan keselamatan operasional penerbangan selama periode sibuk libur akhir tahun. (ant/nsp)