- IST
Panen Raya Diprediksi Maju, Zulhas Minta Gabah Petani Diserap dengan Harga Rp6.500 - Rp7.000: Akan Kita Laporkan ke Presiden
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta supaya gabah-gabah dari para petani saat panen raya tiba, harus diserap maksimal agar kesejahteraan petani terjaga.
Zulhas mengatakan, panen raya yang biasanya jatuh pada bulan Maret atau April diprediksi akan maju ke Februari dan Maret.
Oleh karena itu, Zulhas meminta pemerintah daerah dan Bulog agar memastikan seluruh gabah petani terserap dengan harga yang bagus.
“Panen akan maju, biasanya panen raya itu Maret atau April. Ini panen raya akan bergeser ke Februari dan Maret (gabah) harus bisa diserap Bulog. Kepala daerah, bupati atau dinas pertanian jangan sampai panen raya Februari dan Maret gabahnya tidak terserap,” tutur Zulhas dalam keterangan yang diterima, Selasa (24/12/2024).
Zulhas juga mengungkapkan, pihaknya telah merumuskan formula harga gabah yang akan diserap.
Formula tersebut akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan persetujuan.
“Harga kami sudah rundingkan Rp6.500 - Rp7.000. Nanti kita akan laporkan ke Presiden untuk harga gabah,” ujarnya.
Dengan adanya kebijakan harga ini, petani diharapkan dapat menikmati hasil kerja keras mereka dengan nilai yang sesuai.
Langkah ini juga diharapkan mampu mendorong stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen. Kebijakan tersebut akan menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Selain itu, Zulhas juga memastikan para petani akan lebih mudah untuk mendapatkan pupuk. Pasalnya, sejumlah aturan yang dulu menghambat proses distribusi pupuk saat ini sudah dipangkas.
“Pupuk dulu rantainya panjang kadang kalau panen baru datang. Aturan ini sudah kita pangkas,” kata Zulhas setelah Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/12/2024).
Zulhas mengungkap, proses perizinan nantinya akan diserahkan kepada Kementan yang kemudian berkoordinasi dengan Pupuk Indonesia.
“Nanti dari Kementan cukup. Kementan nanti serahkan ke Pupuk Indonesia. Pupuk Indonesia harus sampai ke Gapoktan, kios, pengecer, atau distributor,” jelas Zulhas. (rpi)