- ANTARA
Wall Street Berakhir Melemah Tertekan Kekhawatiran Krisis Ukraina
Spekulasi tentang langkah Federal Reserve selanjutnya juga membebani ekuitas. Presiden Bank Fed New York John Williams mengatakan pada hari sebelumnya bahwa akan tepat untuk menaikkan suku bunga pada Maret, tanpa menyebutkan besarnya.
"Ini adalah pasar yang membingungkan, bingung tentang Ukraina, bingung tentang seberapa agresif Fed akan terjadi, dan cukup banyak mengabaikan hasil laba yang sangat kuat dari kuartal keempat," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York. .
Berakhirnya kontrak opsi bulanan juga terlihat menambah volatilitas menjelang hari libur pasar AS pada Senin (21/2/2022) untuk Hari Presiden.
Intel Corp anjlok 5,3 persen ke level terendah sejak 2020 setelah perubahan haluan pembuat chip itu gagal mengesankan investor yang khawatir tentang kehilangan pangsa pasarnya.
Sekitar 78 persen dari 417 perusahaan S&P 500 pada musim pelaporan ini membukukan laba kuartalan di atas perkiraan analis sesuai data Refinitiv.
Roku Inc terperosok 22 persen setelah pendapatan kuartalan platform streaming itu dan prospek kuartal pertamanya mengecewakan. DraftKings Inc juga anjlok 22 persen setelah perusahaan taruhan olahraga itu memperkirakan kerugian 2022 yang lebih besar dari yang diantisipasi.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 11,3 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 12,3 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir. (ant/ito)