Bernard Arnault: Dari Orang Terkaya Dunia, Kini Kekayaannya Surut Rp 518 Triliun
Jakarta, tvOnenews.com - CEO LVMH, Bernard Arnault, mengalami dinamika besar dalam perjalanan bisnisnya sepanjang tahun 2024. Pemimpin konglomerasi barang mewah ini sempat memegang gelar sebagai orang terkaya di dunia pada September 2024. Namun, saat ini posisinya telah turun ke peringkat kelima dalam daftar miliarder dunia.
Menurut data Bloomberg Billionaire Index per 23 Desember 2024, kekayaan Bernard Arnault berkurang sebesar US$ 32 miliar atau sekitar Rp 518,4 triliun (kurs Rp 16.200).
Kini, total kekayaannya tercatat sebesar US$ 176 miliar atau sekitar Rp 2.851 triliun. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh anjloknya saham perusahaan LVMH hingga 20% pada bulan September 2024, yang merupakan dampak dari penurunan pendapatan.
Saat ini, Bernard Arnault berada di posisi kelima dalam Indeks Miliarder Bloomberg dengan urutan sebagai berikut:
Elon Musk – Kekayaan bersih US$ 444 miliar
Jeff Bezos – Kekayaan bersih US$ 244 miliar
Mark Zuckerberg – Kekayaan bersih US$ 207 miliar
Larry Ellison – Kekayaan bersih US$ 190 miliar
Arnault merupakan satu-satunya miliarder dari sektor barang mewah yang masuk dalam daftar lima besar orang terkaya dunia, sedangkan miliarder lainnya berasal dari industri teknologi.
Ini bukan pertama kalinya Bernard Arnault menjadi orang terkaya dunia. Ia pernah mencapai posisi tersebut pada Agustus 2021, didorong oleh lonjakan penjualan barang mewah di Asia.
Namun, tren itu menurun pada 2022 dan 2023, menyebabkan fluktuasi posisinya dalam klasemen orang terkaya dunia.
Sebagai pemimpin LVMH, Arnault memegang kendali atas sekitar 75 merek mewah, yang mencakup berbagai sektor, seperti:
Anggur & Minuman Beralkohol: Chandon, Château d'Yquem, Château Cheval Blanc
Fesyen & Barang Kulit: Christian Dior, Givenchy, Louis Vuitton
Parfum & Kosmetik: Sephora
Jam Tangan & Perhiasan: Bulgari, TAG Heuer, Hublot, Tiffany & Co
LVMH tetap menjadi salah satu perusahaan barang mewah paling besar dan terdiversifikasi di dunia.
Meskipun saat ini Arnault menghadapi tantangan besar, pengaruhnya dalam industri barang mewah tetap tak tertandingi. (nsp)