- tvOnenews/Aldi Herlanda
AHY: Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Sedang Diteliti Lebih Lanjut
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa pemerintah sedang meninjau kembali rencana pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Pantai Utara (Pantura) Jakarta.
"Ini bukan pemikiran setahun dua tahun terakhir, sebetulnya sudah cukup lama dan kita sedang meneliti lebih lanjut, membuka dokumen-dokumen yang telah ada sebelumnya termasuk FS, 'feasibility studies' (studi kelayakan) yang dilakukan di tahun atau era sebelumnya," ungkap AHY di Jakarta pada Rabu.
AHY menjelaskan bahwa penelitian terhadap studi kelayakan lama bertujuan untuk memastikan apakah proyek tersebut masih relevan dengan kondisi saat ini. Pemerintah juga mempertimbangkan kebutuhan pembaruan pada beberapa aspek dari rencana tersebut.
"Untuk kembali mempelajari apakah memang masih relevan atau ada hal-hal yang perlu terus kita 'update' dan perbaiki. Saya rasa ada di sana-sini," ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah berkomitmen untuk mencari solusi yang lebih baik dan efektif sehingga manfaat pembangunan infrastruktur, khususnya proyek mega seperti tanggul laut raksasa, dapat dirasakan oleh masyarakat. Proyek ini dirancang untuk mengatasi permasalahan banjir rob yang sering terjadi di wilayah Pantai Utara Jakarta.
Menurut AHY, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan agar fokus pembangunan tanggul laut raksasa ini diletakkan di Pantura Jakarta.
Proyek tersebut direncanakan mencakup tanggul sepanjang 21 kilometer yang diharapkan mampu mengurangi dampak penurunan muka tanah akibat ekstraksi air tanah yang berlebihan di kawasan tersebut.
"Itu sudah ada hitungan-hitungannya dan tetap sekali lagi kita harus mutakhirkan hitungan itu," jelas AHY.
Pembangunan tanggul laut raksasa ini diperkirakan membutuhkan anggaran yang sangat besar. Namun, AHY tidak memberikan rincian pasti mengenai jumlah biaya yang dibutuhkan. Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk menuntaskan proyek ini, meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.
Untuk mengatasi kendala pendanaan, pemerintah berencana melibatkan sektor swasta melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (public-private partnership). Langkah ini diharapkan dapat menarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, guna mendukung kelangsungan proyek tersebut.
"Kita harus mencari sumber-sumber pendanaan yang juga kredibel. Ini akan terus kami pikirkan dan tentunya menunggu arahan dari Bapak Presiden," tambah AHY.
Melibatkan investasi swasta dalam proyek-proyek besar seperti ini diharapkan dapat mempercepat realisasi pembangunan, sekaligus memperkuat ketahanan wilayah pesisir di Pantura Jakarta.
"Ya tentu (kita akan melibatkan swasta). Pemerintah tidak bisa sendirian, kita melibatkan atau ingin memperkuat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha investasi harus kita hadirkan baik dari dalam maupun luar negeri," tegas AHY.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan kolaborasi yang strategis, pemerintah optimistis proyek tanggul laut raksasa ini dapat memberikan solusi jangka panjang bagi perlindungan wilayah pesisir dan pengelolaan banjir di Jakarta. (ant/nsp)