Manuver Strategis Indonesia di BRICS, Anindya Bakrie: Kita Tetap Jaga Hubungan dengan Amerika

Jakarta, tvOnenews.com – Keberpihakan Indonesia kepada organisasi BRICS dinilai sebagai langkah terobosan dalam membuka pasar baru di wilayah dengan jumlah penduduk dan ekonomi yang sangat besar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa keanggotaan BRICS memberikan peluang besar untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, sekaligus tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat.

“Tentu itu suatu terobosan, dimana kita ingin membuka pasar di tempat yang jumlah penduduknya sangat besar, dan jumlah ekonomi yang sangat besar, di luar dari dua negara yang kita lihat selalu dengung-dengungkan, yaitu Amerika dan China,” ujar Anindya, di Jakarta Pusat, Jumat (10/1).

Anindya menekankan bahwa Indonesia perlu memainkan peran strategis untuk memanfaatkan peluang baru ini tanpa mengorbankan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan negara-negara besar lainnya.

“Tentu di sini kita mesti pandai-pandai untuk memainkan peran, untuk mendapatkan pasar baru, mendapatkan investasi baru, tapi juga menjaga hubungan yang baik, terutama dengan negara Amerika,” lanjutnya.

Sebagai negara non-blok, Indonesia memiliki fleksibilitas untuk bekerja sama dengan berbagai pihak tanpa terikat kepentingan politik tertentu. Anindya menyatakan bahwa langkah ini sesuai dengan konstitusi Indonesia, yang mendukung pendekatan diplomasi independen.

“Tapi Indonesia itu adalah negara yang secara konstitusi, non-block, sehingga ini kita akan memainkan dengan baik, dan dari Kadin menyambut baik,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi potensi besar yang dapat digali di negara-negara BRICS, terutama untuk meningkatkan basis ekonomi Indonesia yang masih memiliki ruang untuk tumbuh.

“Banyak sekali yang bisa dilakukan di negara-negara tersebut, karena selama ini mungkin masih mulai dari basis yang rendah,” tutup Anindya.

Keberadaan Indonesia di BRICS diharapkan mampu memberikan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas jejaring global, dengan tetap menjaga stabilitas hubungan internasional. (agr/nsp)