- tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas
Menlu Sugiono Sebut Asta Cita Dapat Diwujudkan dengan Diplomasi yang Adaptif, Progresif, dan Visioner, Ini yang Jadi Sektor Kunci
Jakarta, tvOnenews.com - Upaya mendukung pencapaian visi besar Asta Cita yang dilakukan untuk memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan prinsip politik luar negeri bebas aktif, diplomasi Indonesia akan terus diarahkan.
Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, diplomasi yang dimaksud adalah dengan memperkuat benteng ketahanan nasional, kemandirian dan kedaulatan negara melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif dengan berlandaskan ekonomi hijau dan ekonomi biru.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, kata Sugiono, Indonesia akan menjaga marwah politik luar negeri dan memastikan kedaulatan bangsa dihormati di mata dunia.
"Indonesia akan menempatkan diri di panggung dunia, sesuai dengan marwahnya sebagai sebuah negara besar, dan sebagai mitra terpercaya, serta tetangga yang baik," kata Sugiono, pada pidatonya saat acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di Jakarta, Jumat (10/1/2025).
- tvOnenews.com/Fauzie Pradita Abbas
Menlu Sugiono mengatakan, diplomasi Indonesia tidak hanya responsif terhadap krisis, namun juga harus bersifat antisipatif, progresif, dan visioner.
Diplomasi, lanjut dia, mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, keberpihakan pada kesejahteraan rakyat, dan keadilan bagi semua.
“Diplomasi perbatasan darat dan laut akan terus diperkuat. Penyelesaian perjanjian batas dengan negara tetangga akan dipercepat,” kata dia.
Selain itu, Sugiono menyampaikan bahwa diplomasi kesehatan juga akan menjadi prioritas strategis, mencakup penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta kemandirian obat dan vaksin nasional.
“Indonesia juga akan terus memperkuat arsitektur kesehatan global yang lebih tanggap menjawab tantangan wabah penyakit dan pandemi di masa depan”, katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Sugiono turut menegaskan upaya diplomasi yang dilandaskan pada Asta Cita sebagai panduan strategisnya.
Menurut dia, Indonesia tidak hanya menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional, tetapi juga terus meningkatkan kepemimpinannya di panggung global untuk membawa manfaat nyata bagi rakyat Indonesia dan dunia.
“Diplomasi Indonesia harus beradaptasi. Kita tidak lagi bisa terjebak dalam rutinitas. Indonesia harus memimpin dengan keberanian, inovasi, dan ketangguhan”, kata Sugiono. (abs/rpi)