- X/@elisa_jkt
Heboh Temuan Baru Pagar Bambu di Pulau C, Pemprov DKI Akui Belum Tahu Pemiliknya
Jakarta, tvOnenews.com – Polemik pagar laut berbahan bambu yang muncul di depan Pulau C reklamasi Jakarta semakin memanas. Pemprov DKI Jakarta akhirnya buka suara terkait pemasangan pagar tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengakui pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memastikan legalitas pagar itu.
“Terkait pagar bambu di Pulau C, saat ini kami telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait apakah sudah memiliki perizinan yang sah atau belum,” ujar Ely, saat dihubungi, Selasa (14/1/2025).
Ely menjelaskan bahwa perizinan pemanfaatan ruang laut masih menjadi kewenangan pemerintah pusat. Hingga kini, pihaknya masih mencari tahu siapa pemilik pagar bambu tersebut untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Kami juga masih mencari informasi terkait kepemilikan pagar bambu tersebut agar dapat dimintai keterangan lebih lanjut,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa segala bentuk pemanfaatan ruang laut, termasuk pemasangan pagar, harus sesuai peraturan. Pemasang wajib memiliki izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) dan izin usaha terkait.
“Karena laut merupakan common property dan bersifat open access, jika ternyata belum ada perizinan yang sah maka perlu ada tindakan lebih lanjut bersama KKP,” tambahnya.
Kehadiran pagar bambu ini pertama kali disoroti Direktur Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja, melalui akun Twitter-nya. Elisa mengunggah foto pagar tersebut dan mempertanyakan sikap Pemprov DKI Jakarta.
“Lapor @DKIJakarta. Telah ditemukan pagar bambu pada laut wilayah DKI Jakarta di depan Pulau C. Mohon tindak lanjutnya,” tulis Elisa, Senin (13/1).
Dalam cuitan lainnya, Elisa menyindir Pemprov DKI yang terkesan lamban menangani permasalahan tersebut.
“Di seberang Pulau C juga ada pagar laut. Kita tahukan siapa developer Pulau C? @DKIJakarta sudah tahu belum? Atau pura-pura gak tahu juga?” kritik Elisa.
Sebelumnya, fenomena serupa juga terjadi di laut Tangerang, Banten. Kini, keberadaan pagar laut di Jakarta menambah daftar panjang persoalan pemanfaatan ruang laut yang melibatkan kepentingan lingkungan dan masyarakat. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan segera mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan persoalan ini. (agr/nba)