- Antara
Kepala Bappenas: Program MBG Tingkatkan Diversifikasi Pangan dan Kesejahteraan Lokal
Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) berperan signifikan dalam meningkatkan diversifikasi pangan di Indonesia.
"Kalau soal beras kan ada diversifikasi pangan. Kalau di suatu daerah di sana potensinya sagu ya sebaiknya sumber pokok karbohidratnya sagu. Di Indonesia timur sumber karbohidrat jagung ya kenapa tidak, toh jagung lebih sehat. Nanti juga ada ubi," ujarnya saat meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu.
Rachmat menjelaskan bahwa program MBG bertujuan mendiversifikasi sumber karbohidrat dan protein, yang pada gilirannya dapat mengurangi konsumsi nasi. Selain itu, untuk daerah yang tidak memproduksi susu, telur ayam dapat menjadi alternatif sumber protein.
"Yang pasti kecukupan gizinya dan yang penting lagi pemanfaatan dan pendayagunaan potensi lokal, karena ini yang diharapkan bapak Presiden bahwa makanan bergizi memenuhi kebutuhan semua pihak, mulai dari siswanya, pemasoknya kemudian juga ibu-ibu yang memasak, mendistribusikan, dan semua pihak yang terlibat," jelasnya.
Rachmat memberikan apresiasi terhadap SPPG Gagaksipat, yang mampu melayani hingga 12.000 porsi makanan per hari dengan menu seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, dan mineral.
"Yang kami lihat juga komposisi makanan, karbohidrat, protein, mineral. Dari ahli gizi juga akan memeriksa, tapi secara kasat mata sudah memenuhi," katanya.
"Dapurnya sangat bagus, di sini ada modifikasi, yang harusnya setiap dapur melayani 3.000, ini dijadikan 6.000 porsi. Di sini juga ada dua dapur," tambahnya lagi.
Pemilik SPPG Gagaksipat, Puspo Wardoyo, menyatakan bahwa pihaknya melibatkan banyak petani lokal untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, seperti sayuran.
"Melibatkan petani otomatis, sayuran kan dari sini semua," katanya.
Selain itu, SPPG juga mempekerjakan masyarakat setempat, baik sebagai pekerja dapur maupun pemasok. "Semua pekerja, suplier dari masyarakat semua. Ini bagus untuk pemerataan tenaga kerja dan perekonomian," tambahnya.
Sebagai pihak swasta yang bermitra dengan pemerintah, Puspo menyatakan kesiapannya mendukung keberhasilan program MBG. Ia berharap partisipasinya dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain agar ikut berkontribusi.
"Saya juga menekuni makanan prasmanan, katering. Kami sudah pengalaman di bidang itu. Pada program pemerintah ini kami ingin menawarkan diri," ujarnya.
Dengan anggaran yang memadai, ia optimistis program ini akan terus berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. (ant/nsp)