Pergerakan IHSG Diprediksi Masih Rawan Koreksi, Simak Dua Saham Rekomendasi Analis Berikut….
Sumber :
  • Antara Foto

BI Rate Turun, IHSG Langsung Tancap Gas

Kamis, 16 Januari 2025 - 17:19 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ditutup menguat, Kamis (16/1/2025).

IHSG ditutup menguat 27,96 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.107,52.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,75 poin atau 0,09 persen ke posisi 827,86.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.614.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,43 miliar lembar saham senilai Rp13,48 triliun.

Sebanyak 309 saham naik 320 saham menurun, dan 326 tidak bergerak nilainya.

“IHSG bergerak menguat mengikuti momentum positif dari pasar global setelah merespon rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), yang menyebabkan penurunan imbal hasil treasury AS dan memberikan kelegaan bagi pasar ekuitas," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas.

Dari mancanegara, pelaku pasar tampaknya merespon rilis data inflasi AS Desember 2024 yang sebesar 0,4 persen, inflasi secara tahunan mencapai 2,9 persen sesuai dengan perkiraan dan inflasi inti 3,2 persen, atau turun dari bulan sebelumnya atau lebih baik dari perkiraan sebesar 3,3 persen.

Dengan demikian, pelaku pasar memiliki harapan ini akan memberikan peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya, namun, tentunya pelaku pasar perlu mempertimbangkan di saat ketidakpastian pemangkasan suku bunga acuan.

Sebelumnya, pejabat The Fed mengatakan masih ada ketidakpastian, menunggu kebijakan pemerintahan Donald Trump. Dengan kembalinya Donald Trump, diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan dan mendorong kembali kenaikan inflasi.

Dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga dan memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 5,75 persen, yang tentunya di luar dari prediksi pasar.

BI mengungkapkan bahwa keputusan tersebut konsisten dengan tetap rendahnya prakiraan inflasi 2025 dan 2026 yang terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen. (ant/vsf)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:54
01:50
07:48
06:00
29:01
06:18
Viral