- istimewa
Hadiri “World Economic Forum”, Ketum Kadin Anindya Bakrie Promosikan Peluang Investasi di Indonesia
Jakarta, tvonenews.com – Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) menjadi ajang bagi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia.
Anindya Bakrie mengungkapkan hal tersebut sebelum menghadiri Pertemuan Tahunan WEF ke-55 di Davos, Swiss. WEF yang digelar 20 - 24 Januari 2025 kali ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 3.000 peserta lebih dari 130 negara, yang terdiri dari para kepala negara, lebih dari 1.600 pelaku bisnis dunia, dan juga akademisi yang akan berpartisipasi dalam kurang lebih 300 forum diskusi.
Menurut Anindya Bakrie, upaya mempromosikan peluang investasi di Indonesia tidak hanya dilakukan bersama pemerintah, namun Kadin Indonesia juga turut mencari pasar untuk sektor perdagangan nasional agar lebih luas lagi.
“Dan ini sangat mungkin (dilakukan) di tempat seperti di Davos, World Economic Forum. Kalau kita lihat nanti topik-topik ini kan intinya adalah ada 5 (lima) hal besar yang semuanya sangat relevan dengan Indonesia,” kata Anindya Bakrie seusai menghadiri pertemuan jelang pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Resor Pegunungan Davos, Swiss, Senin (20/1/2025).
Dia menjelaskan, kelima hal itu adalah pertama mengenai pertumbuhan ekonomi. Hal itu selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi delapan persen.
Selanjutnya, yang kedua mengenai industrialisasi dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). “Indonesia membutuhkan banyak sekali ilmu-ilmu dan teknologi supaya bisa memperlancar atau mempercepat pertumbuhanpertumbuhan industrialisasi seperti (AI/Kecerdasan Buatan) ini,“ ujarnya.
Ketiga, lanjut Anindya Bakrie, membahas mengenai reabilitas membangun kepercayaan global di tengah situasi geopolitik dunia yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya yang keempat terkait dengan upaya mencari talenta - talenta muda untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan yang kelima, jelas Anindya Bakrie, adalah tentang isu keberlanjutan lingkungan yang menjadi perhatian utama di tingkat global dalam beberapa tahun terakhir. “Dan juga tentunya yang terakhir isu—isu keberlanjutan lingkungan yang sangat penting akan dibahas disini,” jelas Anin.
“Saya rasa, buat Indonesia, disini (Forum Ekonomi Dunia) banyak sekali kesempatan - kesempatan. Apalagi hari ini (Senin, 20/1/2025), Presiden Trump kan baru saja diinagurasi. Banyak sekali (peserta forum) yang ingin mengetahui bagaimana kebijakan-kebijakan beliau ke depan. Mereka (ekonominya) melambat, sehingga banyak yang ingin mencari ke India dan China, dan kebetulan akhir pekan ini kami (Kadin) juga akan ke sana (India),” pungkas Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie.
Misi Pemerintah
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani yang juga hadir dalam Forum Ekonomi Dunia ini mengatakan, dengan pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia ingin juga menyampaikan beberapa visi misi dan juga target pemerintah.
Rosan menambahkan, di dalam WEF kali ini, pemerintah juga ingin menyampaikan potensial investasi yang akan difokuskan pada renewable energy, yang berkelanjutan dan berkesinambungan dan disampaikan,
“Kita ingin menyampaikan kebijakan-kebijakan yang kita sudah sempurnakan sehingga ingin menimbulkan better investment climate (iklim investasi yang lebih baik), dan juga ease of doing business (kemudahan berbisnis) di Indonesia,” ujar Rosan. (hsb)