Pesawat Jeju Air kecelakaan di Muan.
Sumber :
  • Anadolu

Eks Presiden Perusahaan Pengelola Bandara Korea Selatan Tempat Kecelakaan Pesawat Jeju Air Ditemukan Meninggal Dunia

Kamis, 23 Januari 2025 - 12:23 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Son Chang-wan, mantan presiden Korea Airports Corporation (KAC) yang menjabat antara 2018 hingga 2022, ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Gunpo, sebuah kota sekitar 22 kilometer di selatan Seoul, pada Selasa malam, menurut laporan kepolisian pada Rabu. 

Pihak kepolisian menyatakan tidak ada tanda-tanda pembunuhan atau intrusi di rumahnya, dan kematian ini diduga sebagai kasus bunuh diri.

Selama masa kepemimpinannya, Son memimpin proyek renovasi Bandara Internasional Muan, lokasi kecelakaan pesawat Jeju Air pada 29 Desember 2024 yang mengakibatkan 179 korban jiwa. Meski begitu, juru bicara Kepolisian Provinsi Jeonnam menyatakan bahwa Son tidak menjadi subjek penyelidikan terkait insiden tersebut.

Korea Airports Corporation, yang merupakan perusahaan milik negara yang mengelola lebih dari selusin bandara termasuk Bandara Muan, menyebut bahwa kematian Son adalah masalah pribadi, sehingga mereka tidak memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Salah satu fokus utama dalam penyelidikan kecelakaan ini adalah keberadaan dinding beton di Bandara Muan yang menopang antena pemandu pendaratan. Pesawat Jeju Air Flight 7C2216, jenis Boeing 737-800, menabrak dinding tersebut dengan kecepatan tinggi, menyebabkan ledakan besar yang menewaskan seluruh penumpang dan awak kecuali dua orang. 

Insiden ini tercatat sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan dan salah satu yang terburuk di dunia sejak tragedi Lion Air Flight 610 pada 2018.

Penerapan standar keselamatan oleh Korea Airports Corporation kini menjadi sorotan. Beberapa pihak berpendapat bahwa jika antena dipasang pada struktur yang lebih mudah hancur, sebagaimana diterapkan di banyak bandara lain, tingkat kerusakan mungkin dapat diminimalisir. 

Namun demikian, pejabat pemerintah menyatakan bahwa struktur tersebut telah dibangun sesuai dengan regulasi keselamatan yang berlaku.

Tetapi, hasil inspeksi dari kementerian transportasi menunjukkan bahwa tujuh bandara di Korea Selatan, termasuk Bandara Muan, tidak memenuhi standar keselamatan dan memerlukan peningkatan fasilitas landasan pacu. 

Sebagai langkah perbaikan, kementerian transportasi mengumumkan pada Rabu bahwa struktur beton di Bandara Muan akan diganti dengan bahan yang lebih ringan dan mudah hancur. 

Selain itu, perangkat lokalizer akan diganti dengan struktur baja yang lebih ringan, serta zona keselamatan di beberapa landasan pacu akan diperluas hingga mencapai minimum 240 meter. Landasan pacu di Bandara Muan dijadwalkan tetap ditutup hingga pertengahan April.

Tim penyelidik dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Boeing tengah menyelidiki penyebab kecelakaan ini, meskipun penyelidikan menghadapi hambatan karena perekam data penerbangan (FDR) berhenti berfungsi beberapa menit sebelum insiden terjadi. 

Selain itu, pihak kepolisian juga menjalankan penyelidikan terpisah dan telah melarang CEO Jeju Air untuk bepergian ke luar negeri. (ant/nsp)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:51
01:25
01:35
03:02
04:12
02:32
Viral