Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso.
Sumber :
  • Antara

Mendag Bahas Strategi Tingkatkan Daya Saing Produk Halal RI di Australia

Jumat, 24 Januari 2025 - 10:41 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Global Australian Halal Certification (GAHC) membahas peluang kerja sama untuk meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di pasar Australia, yang terus berkembang.

Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyampaikan bahwa pasar produk halal di Australia menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Oleh karena itu, Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang tersebut dengan meningkatkan daya saing produk halalnya.

"Kemendag membahas peluang kerja sama dengan GAHC untuk meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di Australia. Selain itu, Kemendag terus berkomitmen meningkatkan daya saing produk halal ke pasar Australia sebagai bagian dari upaya mendorong ekspor," kata Budi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Dalam pertemuan tersebut, tiga strategi utama untuk meningkatkan daya saing produk halal Indonesia di Australia dibahas:

  1. Sertifikasi halal berstandar global: Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses pasar ekspor.

  2. Peningkatan daya saing UMKM: Membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memenuhi standar halal internasional.

  3. Dukungan pemasaran: Mendorong promosi produk halal UMKM, baik di dalam negeri maupun di pasar global.

Budi juga menyebutkan bahwa Australia saat ini menjadi tujuan ekspor produk halal Indonesia ke-18. 

Selama lima tahun terakhir (2019–2023), ekspor produk halal Indonesia ke Australia mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,15 persen dengan nilai ekspor mencapai 515,27 juta dolar AS pada 2023.

"Kami perkirakan, pasar produk halal Australia akan terus meningkat sebesar 6,1 persen untuk sepuluh tahun ke depan (2025-2034) dengan proyeksi nilai mencapai 26 miliar dolar AS pada 2034," tambah Budi.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti peluang besar di pasar halal global. Tren permintaan dunia terhadap produk halal menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 9,13 persen, dengan nilai proyeksi impor global mencapai 591,96 miliar dolar AS pada 2034.

Kemendag sendiri telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk mendorong ekspor produk halal Indonesia. 

Di antaranya adalah pemberian sertifikasi halal kepada 18 pelaku usaha pada 2023, dengan target meningkat menjadi 25 pelaku usaha pada 2025. Sertifikasi ini mencakup produk kosmetik dan bahan penyusunnya untuk usaha kecil dan menengah.

Selain itu, Kemendag juga memfasilitasi partisipasi produk halal Indonesia di berbagai pameran internasional, termasuk Beautyworld Middle East Dubai, Beautyworld Saudi Arabia, Malaysia International Halal Showcase, Manila Food & Beverage Expo, ISM Middle East Dubai, Foodex Jepang, dan China International Import Expo.

GAHC sendiri merupakan salah satu Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) yang berbasis di Australia. Lembaga ini telah terakreditasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Indonesia dan oleh Department of Agriculture, Fisheries and Forestry (DAFF) di Australia. GAHC mendukung berbagai sektor industri, termasuk pemotongan hewan, makanan, bahan baku, obat-obatan, kosmetik, dan logistik, sekaligus berkomitmen mendukung diaspora Indonesia di Australia. (ant/nsp)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:13
08:14
10:48
02:51
01:25
01:35
Viral