- ANTARA
Rupiah Berpeluang Menguat Didukung Penurunan Harga Minyak Mentah
Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (31/3/2022) berpeluang menguat, didukung penurunan harga minyak mentah.
Rupiah bergerak menguat tipis empat poin atau 0,02 persen ke level Rp14.340 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.344 per dolar AS.
"Penguatan didukung penurunan harga minyak mentah karena komitmen AS untuk mengeluarkan cadangan strategis minyak mentahnya sebanyak 1 juta barel per hari untuk beberapa bulan ke depan dalam membantu menurunkan harga minyak mentah dunia," ujar Analis Pasar Uang Ariston Tjendra kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Namun di sisi lain ia memperingatkan sentimen negatif terhadap aset berisiko termasuk rupiah masih besar.
Skeptisisme pelaku pasar terhadap perundingan damai Rusia dan Ukraina masih mendorong pasar keluar dari aset berisiko, lantaran Rusia tak mengendurkan serangannya ke Ukraina.
Risiko inflasi sebagai akibat dari perang Rusia dan Ukraina juga menekan aset berisiko karena inflasi bisa menekan pertumbuhan ekonomi global.
Di sisi lain, Ariston menilai potensi kebijakan suku bunga acuan AS yang agresif tahun ini juga berpeluang mendorong pasar keluar dari aset berisiko, termasuk rupiah untuk sementara.
Adapun pagi ini data survei manufaktur China untuk bulan Maret baru saja dirilis. Sebagai salah satu motor pertumbuhan ekonomi global, data ekonomi Negeri Panda juga diperhatikan pelaku pasar keuangan.
"Hasil menunjukkan aktivitas manufaktur yang terkontraksi karena penutupan wilayah akibat lonjakan kasus COVID-19 dan ini bisa memberikan tekanan tambahan ke aset berisiko, termasuk rupiah," katanya.
Dirinya pun memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke arah Rp14.320 per dolar AS, sementara potensi pelemahan ke kisaran Rp14.360 per dolar AS.
Pada Rabu (30/3) lalu rupiah ditutup menguat 26 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.344 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.370 per dolar AS. Ant/Ner