- Muhammad Habib
Petronas Genjot Produksi Migas Blok Ketapang Jatim, Hasilkan 12.500 Barrel Minyak per Hari
Gresik, Jawa Timur - Proyek Bukit Tua Phase-2B milik Petronas yang dioperasikan melalui anak perusahaannya, PC Ketapang II Ltd., telah menyelesaikan proyek pengeboran di sumur pengembangan BTJTB-T2 yang terletak di dalam Wilayah Kerja Ketapang, lepas pantai Jawa Timur.
Sebagai operator, PC Ketapang Ltd. dan PC Ketapang II Ltd. memegang 80% hak partisipasi. Sedangkan 20% sisanya dipegang oleh PT Saka Energi Indonesia.
Keberhasilan ini ditandai dengan telah onstreamnya proyek Bukit Tua Phase-2B yang telah onstream pada hari Selasa (12/4/2022) dengan kapasitas produksi mencapai 12.500 barel minyak per hari (BOPD) dan 30 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) yang berasal dari lima sumur pengembangan.
Bukit Tua Phase-2B merupakan proyek pengeboran sumur pengembangan yang keempat dan didahului oleh beberapa proyek sebelumnya seperti Bukit Tua Phase-1, Phase-2A, dan Phase-3. Pengeboran sumur pengembangan Bukit Tua Phase-2B berhasil dilakukan pada 30 September 2021 dengan kedalaman mencapai 1.890 meter.
“Kami sangat mengapresiasi ditengah tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, dengan dedikasi dan kerja keras semua pihak yang turut berkontribusi dalam mengupayakan proyek ini bisa onstream. Ini sungguh luar biasa, dan perlu diberikan apresiasi," kata Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Julius Wiratno ketika meresmikan beroperasinya proyek tersebut (14/4/2022) di Gresik Jawa Timur.
Dikatakan Julius, proyek ini sejatinya merupakan proyek hulu migas besar pertama yang diresmikan di tahun 2022 dengan investasi mencapai USD 117 Juta atau setara dengan Rp 1,68 triliun.
"Semoga hal ini dapat memberikan semangat kita semua dalam memenuhi amanah Pemerintah untuk sektor migas, yaitu target produksi 703 ribu barel minyak per hari (BOPD) minyak dan 5800 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas di tahun 2022," ujar Julius.
Julius menambahkan bahwa untuk mencapai target lifting migas tahun ini serta pencapaian visi produksi 1 juta BOPD dan 12 ribu MMSCFD di tahun 2030 memerlukan langkah-langkah yang tidak biasa untuk mencapainya. Namun dengan kebutuhan migas yang terus tumbuh serta potensi hulu migas yang masih menarik, maka SKK Migas optimistis industri hulu migas akan terus berkelanjutan.
“Keberhasilan onstream proyek Bukit Tua Phase-2B serta tingginya harga minyak dunia dan kebutuhan migas yang terus meningkat akan mendorong meningkatnya investasi hulu migas di Indonesia. Untuk itu, SKK Migas mendorong agar KKKS merealisasikan setiap rencana Pengembangan Lapangan - Plan of Development (POD) - minyak dan gas bumi yang telah disetujui, serta mendorong setiap penemuan cadangan migas agar dapat segera diproduksi," kata Julius.
Lebih lanjut Julius menyampaikan harapannya kontribusi Lifting migas dari WK Ketapang akan terus meningkat dengan peningkatan produksi gas dari proyek Bukit Panjang di tahun 2024. Untuk itu, kami terus mendorong agar POD Bukit Panjang dapat segera diusulkan.
"Kami juga mendorong adanya eksplorasi di WK Ketapang dan WK lain yang dipegang oleh Petronas, seperti WK North Madura II yang telah discovery, sumur Hidayah. Kami berharap POD Hidayah dapat segera diajukan, dan jika ada hal-hal yang diperlukan, SKK Migas siap mendukung," tegas Julius.
Petronas Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream, Adif Zulkifli, menyampaikan, aebagai mitra energi dan solusi yang progresif, pencapaian ini menandai komitmen kami dalam memberikan pasokan energi yang aman dan andal untuk Indonesia.
Produksi pertama pada proyek pengembangan Bukit Tua Phase 2B ini memiliki peranan penting dalam kontribusi untuk mencapai target 1 juta Barrel minyak per hari pada tahun 2030 di Indonesia.
President Director PCK2L, Yuzaini bin Md Yusof, turut menyampaikan apresiasinya, “Kami merasa bangga atas pencapaian ini serta komitmen penuh dari semua pihak yang terlibat. Dengan demikian, kami juga berterima kasih kepada SKK Migas, Pemerintah Daerah, dan mitra kami atas dukungan luar biasanya selama proyek berlangsung."
Petronas sendiri juga merupakan operator dari Kontrak Kerja Sama North Madura II di lepas pantai Jawa Timur dan rekanan dari enam kontraktor kerja sama lainnya yang terletak di daratan dan lepas pantai Sumatera, Natuna, Jawa Timur, dan juga Indonesia Timur. (mhb/act)