- ANTARA FOTO
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,53 Miliar
Terakhir yakni dengan perdagangan dengan Filipina yang juga surplus 916,9 juta dolar AS, di mana komoditas utama penyumbang surplus adalah bahan bakat mineral, serta kendaraan dan bagiannya.
Sebaliknya, perdagangan Indonesia juga mengalami defisit dengan beberapa negara, yaitu Thailand, Australia, dan Argentina.
Dengan Thailand, Indonesia mengalami defisit 565,6 juta dolar AS, dengan komoditas utama penyumbang defisit adalah gula dan kembang gula, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya.
Selain itu, transaksi perdagangan RI dengan Australia juga mengalami defisit 515 juta dolar AS dengan komoditas penyumbang defisit yang utama adalah bahan bakar mineral dan serealia.
Kemudian, perdagangan Indonesia dan Argentina juga terjadi defisit 261,6 juta dolar AS dengan komoditas serealia.
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Maret 2022 masih mengalami surplus 9,33 miliar dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2021 yang angkanya surplus 5,52 miliar dolar AS dan pada 2020 yang angkanya surplus 2,54 miliar dolar AS.
"Angka surplus ini cukup tinggi, mudah-mudahan surplus ini terus meningkat dan bisa memberikan dampak terhadap pemulihan ekonomi di Indonesia," kata Margo. (ant/ari)