- Antara
Emas Menguat Setelah Dolar Melemah di Tengah Pelambatan Angka Inflasi Amerika Serikat
Chicago, tvOne
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari kedua berturut, karena dolar terus menjauh dari level tertinggi 20 tahun setelah data menunjukkan angka inflasi Amerika Serikat mencatat pelambatan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 3,4 dolar AS atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada 1.857,30 dolar AS per ounce.
Emas berjangka Juni terangkat 1,3 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.847,60dolar AS pada Kamis (26/5/2022), setelah jatuh 19,1 dolar AS atau 1,02 persen menjadi 1.846,30 dolar AS pada Rabu (25/5/2022), dan melonjak 17,60 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1,865,40 dolar AS pada Selasa (24/5/2022).
Dolar, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun pada Jumat (27/5/2022), melanjutkan penurunan di sesi sebelumnya, dan ditetapkan untuk mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,16 persen menjadi 101,6670.
Investor juga menimbang angka inflasi AS yang mendingin, ketika Departemen Perdagangan melaporkan pada Jumat (27/5/2022) bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, hanya naik 0,2 persen pada April, kenaikan bulanan terkecil dari indeks dalam satu setengah tahun.