- ANTARA
Menparekraf Bakal Manfaatkan G20 untuk Inisiasi Pariwisata Berkelanjutan
Misalnya, jika dirinya hendak menuju Bali dari New York di Amerika Serikat menggunakan pesawat kelas ekonomi. Berdasarkan perhitungan kalkulator karbon, maka Menparekraf harus menanam 20 pohon sebagai bentuk pelunasan karbon (carbon offset) dari karbon yang dikeluarkan pesawat.
Pelunasan karbon dengan menanam pohon adalah implementasi dari upaya mengurangi emisi karbon yang dirilis ke atmosfer, lalu dilunasi dalam jumlah yang sama. Hal ini ditujukan untuk menciptakan ruang hijau yang lebih luas sehingga dapat memperbaiki kualitas udara.
“Nanti diberikan opsi di destinasi seperti Bali untuk menanam mangrove, mungkin di desa wisata Pemuteran di Buleleng atau kita bisa menanam pohon di Danau Batur. Ini adalah program-program kita untuk melakukan offset atau donasi melalui penanaman pohon dan juga bisa mangrove maupun kegiatan lainnya,” ucapnya.
Berdasarkan data Dewan Nasional Perubahan Iklim Indonesia, sektor pariwisata menyumbang sekitar 5 persen emisi dunia.
Banyak negara sudah melakukan standardisasi pemakaian energi dan jejak karbon di semua industri, termasuk industri pariwisata.
Beberapa sumber emisi utama dalam industri pariwisata antara lain adalah energi dari transportasi, hotel, tempat wisata, konsumsi makanan dan minuman, hingga sampah yang dihasilkan dari aktivitas berwisata. (ant/ito)