- Antara
Kadin Tawarkan Baragam Peluang Investasi Kepada Konfederasi Pengusaha Belanda VNO-NCW
Den Haag, Belanda - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menawarkan beragam peluang kerja sama perdagangan dan investasi kepada Konfederasi Industri dan Pengusaha Belanda VNO-NCW serta dewan terkemuka Belanda lewat B20 Business and Investment Forum.
Forum yang dilaksanakan di Kantor VNO-NCW di Den Haag, Belanda, Selasa sore waktu setempat tersebut dihadiri oleh sekitar 60 delegasi Indonesia dan Belanda.
"Kadin ingin melibatkan komunitas bisnis dan anggota NVO untuk mendorong perdagangan dan investasi serta berkontribusi pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di kedua negara," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
Arsjad menuturkan dengan pertumbuhan PDB yang stabil sekitar lima persen per tahun, Indonesia menawarkan beberapa keunggulan kompetitif bagi investor seperti pasar domestik yang besar dengan 270 juta masyarakat, lokasi strategis yang mencakup transportasi laut internasional dengan rute vital hingga sumber daya alam yang melimpah dan beragam.
Ia menegaskan bahwa Indonesia mempunyai banyak peluang kerja sama untuk mempromosikan perdagangan dan investasi yang sustainable dan inklusif yang terdiri dari sektor digital, sektor maritim dan transisi energi.
"Kami hadir untuk mengajak Anda untuk memanfaatkan kesempatan ini dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia," ujarnya.
Ketua B20 Indonesia yang juga Koordinator Wakil Ketua Umum III Kadin Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta Kamdani turut mempromosikan dan mengundang pebisnis Belanda untuk hadir dan terlibat pada Business 20 (B20) Summit yang merupakan forum bisnis resmi dari G20.
Ia menegaskan bahwa B20 bukan hanya sekadar forum diskusi yang membahas seputar kebijakan semata, namun juga dituntut untuk menghasilkan hasil konkrit yang akan disampaikan pada G20 Summit.
Oleh karena it, Kadin hadir di Belanda untuk mencari peluang kerja sama dan melakukan business matching yang menjadi jembatan antara pengusaha Belanda dan Indonesia.
"Kami datang ke sini tidak dengan tangan kosong, kami datang dengan project seperti potential green project, eco-tourism, blue economic project hingga capital city, IKN," papar Shinta.
Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Belanda merupakan mitra ekonomi penting untuk Indonesia.
Di Eropa, Belanda menjadi mitra investasi terbesar Indonesia dan mitra terbesar nomor dua untuk perdagangan.
Belanda juga menjadi ekonomi terbesar keenam di Eropa pada 2019 dan eksportir kelima terbesar. Total volume perdagangan antara kedua negara pada 2021 juga telah mencapai 5,47 miliar dolar AS.
"Saya selalu yakin bahwa masih banyak yang bisa dilakukan dan masih banyak potensi kebutuhan yang bisa dieksplor dan itu yang menjadi prioritas utama sebagai duta besar Indonesia untuk Belanda," ucapnya.
Lawatan Kadin tersebut disambut baik oleh VNO-NCW. Director of Economics and International Affairs of VNO-NCW Thomas Grosveld mengakui bahwa permasalahan yang dihadapi dunia global hanya bisa diatasi dengan kerja sama internasional.
Belanda, katanya, mempunyai sektor unggulan yang bergerak di bidang teknologi dan sustainabilty.
"Kami sangat senang bisa diundang pada G20 dan B20 yang mana kita pebisnis bisa berdiskusi untuk membahas business society. Saya sangat Kadin bisa meluangkan waktu untuk berbicara lebih banyak tentang B20 dan berharap punya forum yang menyenangkan," tutur dia.
Pada forum tersebut, CEO Van der Leeden, Luuk van der Leede, pengusaha Belanda dengan produk utama keranjang rotan, membagikan pengalamannya selama 12 tahun melakukan perdagangan dan investasi di Indonesia.
Luuk menyebut Indonesia sebagai negara yang sangat bisa dipercaya untuk menjadi tempat berinvestasi. Ia pun tidak menemui tantangan yang berarti karena masyarakatnya sangat adaptif dan Pemerintah Indonesia pun juga sangat kooperatif dalam membantu kemudahan investasi.
"Tolong datang ke Indonesia karena itu sangat dapat dipercaya meskipun ada tantangan tapi manusia dan pemerintahnya adaptif, mereka melakukannya dengan sangat baik," tuturnya.
Adapun sebelum forum tersebut, Ketum Kadin Arsjad dan Ketua B20 Indonesia Shinta bertemu dengan President VNO-NCW Ingrid Thijssen.
Arsjad membagikan perkembangan positif ekonomi Indonesia pascapandemi dan perkembangan pembangunan hijau dan berkelanjutan.
Selain juga menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan kalangan bisnis akan menjadi masa depan Indonesia.
Sedangkan, Shinta membagikan beberapa agenda yang menjadi prioritas pembahasan B20 Summit di Bali pada November mendatang, yakni transisi energi, transformasi digital dan arsitektur kesehatan global.
Adapun Ingrid Thijssen menyampaikan bahwa keadaan geopolitik membuat transisi energi di Belanda semakin cepat, sehingga fokus utama Belanda adalah menumbuhkan ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang mana sesuai dengan agenda G20 Indonesia.
Pada pertemuan itu, kedua organisasi sepakat untuk mendorong kerja sama yang erat antara Indonesia dan Belanda dan akan dimulai dari hal-hal konkret yang dapat dilakukan oleh kalangan bisnis. (ant/ade)