Ilustrasi - Forum G20.
Sumber :
  • ANTARA

HMM-1 di Yogyakarta Melahirkan Kesepakatan Pembentukan FIF dan Konsep GISAID+

Kamis, 30 Juni 2022 - 10:09 WIB

Jakarta - The 1st G20 Health Ministers Meeting (1st HMM) Yogyakarta 2022 melahirkan kesepakatan pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) dan konsep GISAID+.

“Pertemuan di Yogyakarta adalah tingkat working group, jadi sifatnya senior officer atau expert. Selanjutnya, akan membahas dari segi teknis, kemudian dibawa menjadi pembahasan di tingkat menteri kesehatan,” kata Juru Bicara Indonesia untuk G20, Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Selasa (28/6/2022)

Dua kesepakatan itu digagas 1st HMM dengan melibatkan para pejabat senior serta pakar, seperti Dirjen World Health Organization (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, CEO Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI) Richard Hatchett, Sekjen Organization for Economic Co-operation and development (OECD) Mathias Cormann, Pejabat Senior Global Fund dan Pejabat Senior Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Pembentukan FIF adalah kesiapsiagaan untuk merespons situasi pandemi di masa mendatang. Sebab, menurut WHO dan World Bank, ada kesenjangan pembiayaan signifikan yang perlu ditangani.

WHO memperkirakan, kebutuhan anggaran untuk sistem kesehatan global menghadapi pandemi di masa depan sekitar US$ 31 miliar per tahun. US$ 20 miliar, diantaranya berasal dari sumber daya domestik. “Terdapat kekurangan US$ 10 miliar setiap tahun,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat menghadiri 1st HMM di Yogyakarta pekan lalu.

Dalam pertemuan itu, Indonesia berhasil mendorong kerja sama multilateral G20 dengan menggalang pengumpulan dana FIF mencapai lebih dari US$ 1 miliar. Negara yang sudah memberikan komitmen pendanaan FIF, di antaranya Indonesia US$ 50 juta, Singapura US$ 10 juta, Amerika Serikat US$ 450 juta, Uni Eropa US$ 450 juta, Jerman US$ 52,7 juta, dan Wellcome Trust US$ 12.3 juta.

Tentang kesepakatan GISAID+, Indonesia sedang menempuh diplomasi untuk menambah varian virus, selain influenza, yang dilaporkan dari setiap negara di dunia dalam upaya berbagi data informasi virus berpotensi memicu pandemi. GISAID+ diharapkan bisa menjadi wadah diskusi antarpeneliti agar dicapai kesepakatan bersama terkait langkah mitigasi yang tepat di seluruh negara.

Berita Terkait :
1
2 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:21
03:26
07:40
02:04
01:13
03:43
Viral