Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • Istimewa

Ekonomi Digital Terus Bergerak Naik, Bambang Soesatyo Targetkan Indonesia Jadi Pemegang Saham Mata Uang Digital Terbesar di Dunia

Minggu, 4 September 2022 - 00:07 WIB

Kabupaten Tangerang, Banten - Perubahan transaksi menuju era digital saat ini tidak bisa dipungkiri. Mata uang kedepan bisa saja tidak berbentuk digital seing dibilang Cryptocurrency.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo melangsungkan peresmian perusahaan Cipta Aset Digital yang bergerak di bidang penambangan mata uang digital di Komplek Pergudangan dan Industri Blessindo, Legok, Kabupaten Tangerang. 

Bambang Soesatyo atau yang akrab dikenal Bamsoet ini mengungkapkan keberadaan perusahan ini bakal turut serta mendorong pergerakan transaksi digital di Indonesia. 

Ditambah, perkembangan teknologi mendorong pergerakan ekonomi perorangan melalui jalur digitalisasi. 

"Kita secara bersama-sama masuk di era ekonomi digital. Jadi semua nanti serba digital, pembayaran, mata uang pun digital, termasuk juga perdagangan transaksi dengan menggunakan apa yang sering dibilang Cryptocurrency, Indonesia selama ini menjadi pasar crypto dunia, kita juga ingin menjadi pemain utama," kata Bamsoet di lokasi, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (3/9/2022).

Bamsoet menjelaskan dari data yang dimilikinya tercatat pergerakan ekonomi digital terus menunjukkan angka kenaikan pada setiap tahunnya. 

Bahkan, kata Bamsoet, pergerakan ekonomi digital baik para penggunanya bakal diprediksi meningkat drastis pada tahun 2030 nanti. Hal itu ditengarai kaum milenial Indonesia yang mulai menguasai ekonomi digital pada sejumlah platform termasuk penggunaan mata uang digital. 

"Kalangan mileni atau generasi umur produktif cukup besar hampir 60 persen, bahkan meningkat menjadi 126 persen menjelang 2030-2045. Kita tidak bisa membiarkan, kita hanya berada di pasar," kata Bamsoet. 

"Kita menyambut baik adanya digital maining atau tambang digital yang didirikan atau diresmikan hari ini. kita berusaha untuk menjadi pemain terbesar, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di dunia," sambungnya. 

Tak cukup sampai di situ, Bamsoet turut serta menyampaikan pergerakan ekonomi pada era digital belakangan ini tercatat mencapai nilai triliunan rupiah. 

Bahkan, belakangan didapati saham ekonomi digital lebih banyak diminati investor dibanding pasar saham umumnya. 

"Transaksi digital Tahun 2021 lalu, hampir menyentuh Rp832 triliun ini melampui dari pada transaksi di lantai bursa saham kita yang hanya sekitar Rp332 triliun. Dan investornya cukup besar dibandingkan pasar modal, sekarang ini sudah mencapai angka 11 juta, sementara pasar modal hanya mencapai 7,2 juta," ungkapnya. 

Bamsoet pun berharap keberadaan perusahan tambang digital untuk pertama kalinya di Indonesia ini dapat menarik saham dunia ke tanah air. 

"Tingkatkan kemampuan mencari blok baru sehingga mendapat nilai investasi yang bagus. Jadi permainan saham ini bukan hanya di Indonesia saja tetapi diseluruh dunia," katanya. 

Sementara Direktur Utama PT Cipta Aset Digital, Budi Sukandi mengatakan keberadaan perusahaan penambangan mata uang digital ini merupakan karya anak bangsa. 

Budi menegaskan keberadaan perusahaan ini menjadi bukti eksistensi Indonesia dengan perkembangan ekonomi digital di dunia. 

"Menambang beberapa koin yang saat ini kita lakukan adalah koin ethereum. Saat ini sekitar Rp24.000 satu ethereum," katanya dalam kesempatan yang sama. 

"Kita pun punya misi adalah menjadi yang terbesar di dunia. Kalau selama ini, kita lihat, perusahaan besar adanya di Amerika, Inggris. Kali ini, kita optimis, kita ingin menjadi terbesar di dunia. Ini merupakan suatu karya anak bangsa. Dan merupakan suatu kebangaan, khususnya negeri kita tercinta Indonesia," pungkasnya. (raa/ppk) 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral