- Istimewa
Dahsyat, Bandara Banyuwangi Ini Ditetapkan Salah Satu dari 7 Bandara paling Hijau Se Dunia
Banyuwangi, Jawa Timur - Bandara Banyuwangi meraih penghargaan bergengsi dalam bidang arsitektur kelas dunia. Bandara berkonsep “green airport” ini ditetapkan sebagai bandara paling bergengsi versi The 2022 Aga Khan Award for Architecture (AKAA) yang diumumkan di Jenewa, Swiss.
Keberhasilan Banyuwangi ini setelah menyisihkan 463 nominator dengan arsitektur terbaik di dunia. Dari jumlah ini, disaring menjadi 20 nominator. Lalu, ditetapkan hanya 6 pemenangnya. Dengan penghargaan ini, Bandara Banyuwangi satu level dengan bandara bergengsi lain di dunia. Seperti, Urban River Spaces (Bangladesh), Community Space in Rohingya Refugee Response (Bangladesh), Argo Contemporary Art Museum and Cultural Centre (Teheran, Iran), Renovation of Niemeyer Guest House (Tripoli, Lebanon), dan Kamanar Secondary School (Thionck Essyl, Senegal).
Penghargaan untuk bendara ini menekankan pada karya arsitektural yang tidak hanya menyediakan kebutuhan fisik, sosial dan ekonomi masyarakat. Namun, merespon aspirasi budaya. Aga Khan Award for Architecture didirikan oleh Aga Khan, tahun 1977. Lembaga ini mengidentifikasi dan mengapresiasi konsep arsitektur yang berhasil mewadahi keperluan dan aspirasi masyarakat. Sejak diluncurkan 45 tahun lalu, tak kurang 121 proyek telah menerima penghargaan. Dan, hampir 10.000 proyek sedunia telah didokumentasikan.
Penghargaan bergengsi ini menjadi kebanggaan bagi Banyuwangi. Hal ini menjadi modal untuk kabupaten ini makin dikenal di kancah internasional.
"Penghargaan ini menambah prestasi Banyuwangi di level dunia. Setelah Geopark Ijen lolos sidang dan segera ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark beberapa waktu lalu, juga sebagai juara dunia bidang kebijakan pariwisata dari UNWTO,” tegas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (23/9/2022) siang.
Salah satu keistimewaan Bandara Banyuwangi adalah mengedepankan simbol-simbol budaya lokal. Atap terminal dipenuhi tanaman. Ada juga konservasi air yang menyejukkan. Lalu, sunroof dan ruang-ruang terbuka dengan sinaran matahari menjadi sumber cahaya alami di siang hari. Bandara ini juga tanpa mesin pendingin udara. (hoa/ppk)