- ANTARA
Rupiah Anjlok Tertekan Agresivitas Moneter The Fed
Kenaikan dolar tanpa henti terjadi karena imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10 tahun naik menjadi 4 persen untuk pertama kalinya sejak 2010, mencapai 4,004 persen.
The Fed yang memimpin perjuangan global melawan lonjakan inflasi, berubah menjadi lebih agresif baru-baru ini dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Pesan itu diperkuat semalam oleh Presiden Fed Chicago Charles Evans, Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari, dengan Evans mengatakan bahwa bank sentral perlu menaikkan suku bunga ke kisaran antara 4,5 persen dan 4,75 persen .
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.165 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.165 per dolar AS hingga Rp15.279 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp15.243 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.155 per dolar AS. (ant/ito)