- Rasman Abdul Rahman
Harga Pakan Melonjak! Peternak Ayam Ras Terancam Gulung Tikar
Polewali Mandar, Sulawesi Barat – Ditengah pandemi Covid-19 peternak ayam di Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat diperhadapkan kenyataan pahit dengan anjloknya harga telur yang kemudian diperparah dengan melonjaknya harga pakan. Akibatnya sejumlah peternak pun mulai menyiasati dengan mengurangi jumlah karyawan hingga menjual ayam petelur mereka untuk menutupi biaya operasional.
Selain mengurangi karyawan dan menjual ayam, beberapa peternak juga mulai menyiasati dengan mengurangi jatah pakan. Namun, dengan resiko produksi telur akan turun hingga 25 persen. Harga pakan ayam sendiri naik hingga 20 persen dari harga normal, jika sebelumnya harga konsentrat sebagai pakan utama ayam petelur masih dijual pada kisaran Rp. 300.000 per sak isi 50 Kg, saat ini harganya sudah mencapai Rp. 330.000 hingga Rp. 350.000 per sak. Selain konsentrat harga jagung juga mengalami kenaikan hingga 10 persen lantaran belum memasuki masa panen raya.
Lina Kumarifa salah seroang peternak ayam petelur warga desa Campurjo, Kecamatan Wonomulyo yang ditemui dilokasi peternakannya pada Jumat (249) mengaku dia memiliki ayam petelur sebanyak 1.000 ekor terpaksa dijual setengahnya lantaran mahalnya harga pakan ayam. Saat ini Lina Kumarifa tinggal memiliki 500 ekor ayam petelur.
“Saya terpaksa jual 500 ekor untuk menutupi biaya operasional karena harga pakan naik terus sementara harga telur terus turun,” ungkap Lina.
Harga telur ayam ras dipasaran saat ini anjlok dan hanya dijual Rp. 28.000 per satu rak isi 30 butir padahal dua pecan sebelumnya harga telur ayam masih dijual pada kisaran Rp. 35.000 hingga Rp. 40.000 per satu rak isi 30 butir.
Sementara itu Wawan salah seorang peternak ayam petelur mengaku sangat prihatin dengan kondisi saat ini, ditengah pandemi Covid-19 ia bersama puluhan peternak ayam petelur di Kecamatan Wonomulyo terancam gulung tikar jika harga pakan tidak segera turun serta harga telur tidak naik.
“Kami berharap ada campur tangan pemerintah untuk memecahkan masalah terus naikknya harga pakan ayam agar usaha kami ini dapat tetap bertahan,” tutup Wawan. (rasman/ade)