- Antara
Pengamat Sebut BUMN Kini Peduli UMKM Sejak Ditangani Erick Thohir
Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai peduli dengan pengusaha kecil, setelah meluncurkan pendanaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) sebagai transformasi bantuan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan milik negara.
Marsat Jaya, seorang Pemuda asal Lampung dan sebagai pemerhati UMKM, menilai kiprah Erick Thohir untuk membantu pengusaha kecil teruji sejak lama.
Bahkan, kemarin berbeda dengan program sebelumnya, Erick kini mengatur agar kerja sama program PUMK dapat dilakukan oleh BUMN dengan BUMN lain atau anak usaha yang menjalankan bisnis sebagai lembaga pembiayaan dan perbankan.
"Intinya, BUMN dapat menggandeng BUMN di sektor keuangan yang memiliki kemampuan dalam menyalurkan pinjaman. Ini patut diapresiasi" kata Marsat Jaya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Dalam peluncuran program pendanaan UMK yang digelar di kantor Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin (5/12/2022) tersebut, Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan mekanisme kerja sama antara BUMN tersebut harus dituangkan dalam surat perjanjian dan/atau kontrak.
Kesepakatan tersebut minimal memuat hak dan kewajiban serta tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak. Ketentuan terbaru ini diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-6/MBU/09/2022 tanggal 8 September 2022. Aturan ini mengatur tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/04/2021 Tentang Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan BUMN.
Peraturan Menteri BUMN yang baru ini juga mengatur tentang bentuk pendanaannya. Pertama, berbentuk Pemberian Modal Kerja dalam bentuk pinjaman dan/atau pembiayaan syariah dengan jumlah pinjaman maksimal Rp250 juta per UMK.
Kedua, berbentuk Pinjaman Tambahan dalam bentuk pinjaman dan/atau pembiayaan syariah untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka pendek (maksimal 1 tahun) dengan jumlah maksimal Rp100 juta per UMK.
"Saya lihat Erick Thohir menekankan pentingnya UMKM dalam konstelasi perekonomian nasional. Memang itu benar sekali, UMKM adalah mayoritas ekonomi Indonesia, pencipta lapangan kerja," kata Marsat.
Marsat juga memuji program sebelumnya yakni 30.000 UMKM BUMN Go Online.
“Dunia sekarang sudah sangat berubah, kalau kita tidak beradaptasi, tidak mengerti digital, nanti kita tidak akan maju. Karena digital ini akan membuat lapangan pekerjaan berubah dan jenis usaha berubah. BUMN jelas menginisiasi program tersebut,” jelas Marsat.
Pemuda Lampung ini menjelaskan sebagai bentuk dukungan kepada UMKM, Kementerian BUMN dan BUMN menyalurkan pembiayaan untuk UMKM senilai Rp386 triliun.
"92 persen (pembiayaannya) dari bank-bank BUMN," ucapnya.
Bahkan kata Marsat, pihaknya mendorong para UMKM binaan BUMN untuk memasarkan produk secara daring/online dan mengoptimalkan performansi UMKM dengan memberikan pelatihan online secara gratis dan asistensi kepada 30.000 pelaku UMKM BUMN di seluruh Indonesia.
"Pak Erick cerdas sekali menterjemahkan
arahan dari Presiden Jokowi beberapa waktu lalu guna mendorong pelaku UMKM menjual produknya dengan memanfaatkan platform daring," kata bangsawan Lampung ini. (ebs)