- Freepik
5 Tips Investasi Cerdas Untuk Pemula, Jangan Buru-buru Tanam Uang Sebelum Mengetahui Hal ini
Jakarta – Cepatnya media sosial membuat banyak orang semakin melek terhadap literasi keuangan, khususnya investasi. Tidak heran kini muncul beragam produk investasi yang menjanjikan profit tinggi, baik dari saham maupun reksadana.
Namun jika masih pemula dalam berinvestasi sebaiknya jangan gegabah saat memilih produk investasi. Pasalnya, banyak produk investasi yang sebenarnya ‘bodong’ atau justru penipuan.
Untuk menghindari hal tersebut para investor pemula harus mengetahui tips-tips khusus dalam berinvestasi. Berikut ini 5 tips investasi yang harus diketahui para pemula.
Ilustrasi kurva saat investasi saham (Freepik)
Tentukan tujuan investasi
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai investasi adalah memahami tujuannya. Jangan sampai asal berinvestasi tapi tidak memiliki tujuan yang jelas. Tujuan investasi ini bisa beragam, mulai dari dana darurat, membeli gadget terbaru, sampai liburan bareng sahabat.
Jangan salah, menentukan tujuan merupakan langkah investasi yang paling awal karena berhubungan dengan komitmen. Jika tidak ada tujuan yang jelas maka kemungkinan besar akan tidak konsisten dalam melakukan investasi di kemudian hari.
Tentukan jangka waktu dan target investasi
Setelah mengerti tujuan investasi, langkah selanjutnya adalah menentukan jangka waktu dan target dana yang diperlukan. Semakin penjek jangka investasi, maka nominal yang perlu dialokasikan harus lebih besar.
Umumnya jangka waktu dan target investasi ini juga berhubungan erat dengan produk investasi yang akan dipilih. Jika jangka waktu investasi rendah, sebaiknya pilih produk yang risikonya rendah juga, seperti reksadana.
Sementara jika jangka waktu investasi cukup panjang, saham bisa jadi instrumen yang tepat. Karena itu, tentukan jangka waktu yang sesuai agar bisa mendapatkan instrumen investasi yang tepat.
Pahami konsep dan risiko investasi
Sebelum memulai investasi penting juga untuk investor pemula mengetahui semua instrumen investasi. Hal ini untuk menentukan profil risiko dari setiap investor. Profil risiko adalah kadar atau tingkatan seberapa berani seorang investor untuk mengambil risiko.
Pasalnya, ada beberapa jenis investasi yang memiliki risiko tinggi, meskipun keuntungannya juga bisa tinggi. Instrumen investasi yang memiliki risiko tinggi tersebut adalah saham. Biasanya perlu keberanian ekstra untuk memulai menanam uang di instrumen investasi ini.
Tentukan instrumen investasi yang cocok
Jika sudah paham mengenai profil risiko, para investor bisa langsung menentukan jenis aset investasi. Tentunya sebelum memilih sebuah aset, pahami dulu risiko, modal, prospek masa depan, dan lain-lain.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kerugian di kemudian hari. Untuk pemula disarankan untuk memulai dengan instrumen investasi dengan risiko rendah. Dalam hal ini reksadana dan emas bisa menjadi dua instrumen yang paling direkomendasikan.
Selain itu, pastikan jika aset investasi yang dipilih telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, tanpa pengawasan OJK, aset investasi berisiko mengalami penipuan atau bahkan pencurian.
Mulai rutin berinvestasi
Setelah memilih instrumen investasi yang cocok, langkah selanjutnya adalah konsisten. Investasi diibaratkan dengan menabung. Tanpa konsistensi maka hasilnya juga kurang terlihat secara signifikan.
Karena itu, pastikan untuk memiliki pos keuangan khusus untuk investasi agar gaji tidak hilang tanpa alasan yang jelas. Alokasikan uang untuk berinvestasi ini di awal setelah gajian agar bisa konsisten nominalnya.
Hindari berinvestasi menggunakan uang ‘panas’ atau uang yang sebenarnya masih dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari, ya.
Itulah 5 tips investasi yang perlu dipahami pemula. Selain tips-tips di atas sebaiknya banyak cari tahu juga mengenai literasi keuangan dan investasi. Pastikan agar tidak terjebak investasi bodong apalagi skema ponzi yang berisiko merugikan kita. Selamat berinvestasi. (Lsn)