- Tim tvOne - Santosa Suparman
Keren! Robot Transformer Dari Rongsokan Ciptaan Sudarmono Ini Diekspor ke Jerman dan Cina
Bantul, Yogyakarta - Robot transformer yang terbuat dari rongsokan motor bekas karya Eri Sudarmono warga Kauman Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta berhasil memikat konsumen dari Jerman dan Cina. Sejumlah pembeli dari Cina dan Jerman telah memesan robot transformer ukuran raksasa atau ukuran 2,5 meter.
" Saat ini tim kami sedang mengerjakan 10 buah robot transformer ukuran 2,5 meter pesanan pembeli dari Jerman," ungkap Eri Sudarmono saat ditemui di ER Studio di dusun Kauman, Gilangharjo, Pandak Bantul Yogyakarta, Kamis ( 7/10/2021).
Eri Sudarmono menceritakan awal mula dirinya menekuni pembuatan robot transformer dari rongsokan motor bekas. Akibat pandemi bisnisnya lukisan dan dekorasi terpuruk. Pada saat terpuruk tersebut, salah satu satu konsumen dari Cina yang biasa membeli lukisan meminta dibuatkan robot transformer dengan syarat bahan bakunya harus bersih.
" Waktu itu ada konsumen saya yang biasanya pesan lukisan minta dibuatkan replika robot transformer. Saya sempat bingung juga menentukan bahan baku. Akhirnya dipilih bahan baku yang sudah ada di rumahnya yakni dari rongsokan sepeda motor," tutur Eri.
Eri menambahkan bahwa dirinya mempunyai hobi mengoleksi motor tua. Sepeda motor bekas yang sudah rusak parah dan tidak lengkap dokumen suratnya digunakan untuk bahan pembuatan replika robot transformer. Pada pembuatan replika robot transformer pertamanya sekitar 7 bulan yang lalu, dia membutuhkan waktu satu bulan penuh.
" Robot pertama saya dahulu membutuhkan waktu satu bulan penuh," ujarnya.
Dari robot pertama inilah, kemudian datang pesanan lainnya, salah satunya dari Jerman. Tercatat saat ini pesanan robot yang akan dikerjakan mencapai 10 unit replika robot dan dikerjakan bersama 12 orang.
"Soal tokoh robot Transformer siapa yang bakal saya buat. Para konsumen menyerahkan sepenuhnya kepada saya," jelasnya.
Eri Sudarmono yang pernah kuliah di Institut Seni Indonesia ini mengatakan untuk pembuatan satu robot dengan tinggi 2,5 meter dibutuhkan lima buah sepeda motor utuh sebagai bahan bakunya.
" Bahan bakunya kami datangkan dari pengepul barang bekas dari Kulonprogo dan Klaten. Setiap satu unit rongsokan sepeda motor dibeli dengan harga 500 ribu hingga 800 ribu rupiah," kata Eri.
Eri menambahkan jika sepeda motor yang didatangkan dari Kulonprogo dan Klaten tersebut ada yang memiliki surat lengkap, akan disimpan untuk kemudian direstorasi. Sedangkan yang rusak berat dan tak bersurat dijadikan sebagai bahan baku robot transformer.
Saat ini Eri dibantu 12 orang pekerja dalam membuat replika robot transformer. Dalam satu bulan mampu membuat 5 hingga 7 unit robot. Sedangkan harga robotnya tergantung tingkat kerumitan pembuatan robot.
"Harga per unit robot jadi, tergantung detail yang diinginkan konsumen, antara Rp25 - 60 juta," ungkapnya.
Eri menuturkan kesulitan yang dialami dalam membuat replika robot ini adalah menentukan rangka awal bangunan. Setelah dapat menemukan rangka awal dan tinggal proses pemasangan bahan lainnya tidak mengalami kendala.
Robot - robot hasil karya warga Bantul ini pasti tidak ada yang menyangka jika robot tersebut terbuat dari rongsokan sepeda motor. Jika diperhatikan dengan seksama akan terlihat penampakan tangki pada telapak kaki, rangka motor pada lengan, dan keberadaan gir berserta tromol di badan robot. ( Santosa Suparman/Buz )