- Tim tvOne - Aditya Bayu
Dorong UMKM Kopi Bangkit, Komunitas Peduli Bagi Ratusan Cup Kopi Gratis
Semarang, Jawa Tengah - Dukung kebangkitan para pengusaha kopi, Komunitas Kopi Peduli Kabupaten Semarang membagikan lebih dari 500 cup kopi seduhan kepada pengunjung Gua Maria Kerep Ambarawa secara gratis.
Ditengah pelonggaran masa PPKM level 2 usaha perkopian yang sempat terpuruk di masa pandemi Covid-19, kini mulai bergeliat lagi. Dan dalam kegiatan ini ada 20 pelaku usaha kopi yang ambil bagian dalam pembagian kopi gratis ini.
Assa Kamal, Ketua Komunitas Kopi Peduli mengatakan kegiatan ini bertujuan mengenalkan kopi khas Kabupaten Semarang.
"Di Gua Maria Kerep ini banyak peziarah dari luar kota, jadi kami berharap kopi khas daerah sekitar semakin dikenal dan bisa meningkatkan kesejahteraan para petani dan pelaku UMKM di bidang perkopian," ujarnya, Minggu (10/10/2021) di Sentra UMKM Kerep Ambarawa.
Potensi kopi Kabupaten Semarang saat ini tak kalah dari daerah lain. Bahkan memiliki keunggulan karena potensi alamnya sangat mendukung.
Kabupaten Semarang saat ini memiliki beberapa kopi khas yang berasal dari area Gunung Ungaran yang terpusat di Gedongsongo, kopi Kelir di Kecamatan Jambu, dan kopi Banaran.
Di tengah pandemi Covid-19, usaha perkopian sempat anjlok hingga 50 persen karena ada larangan kerumunan.
"Padahal, kopi itu kan enaknya dinikmati sembari ngobrol dan nongkrong. Karena itu kami semua sempat terpukul dan sekadar hanya bertahan menjalankan usaha," kata Assa.
Komunitas Kopi Peduli, lanjutnya, tak hanya beranggotakan pemilik kedai. Tapi juga ada barista, supplier, dan petani kopi.
"Karena itu, di peringatan Hari Kopi Internasional yang dilaksanakan hari ini, kami bertekad kembali bangkit meski masih masa pandemi," tegas Assa.
Tekad kebangkitan tersebut saat ini mulai terlihat di tengah kelonggaran masa PPKM Level 2 yang berlaku di Kabupaten Semarang.
"Meski memang belum pulih seperti sedia kala, tapi memang sudah berangsur membaik. Kami optimis keadaan akan membaik, apalagi konsumen juga mulai sadar pentingnya protokol kesehatan," pungkasnya (Aditya Bayu/Buz).