- Tim Tvone-Rusli Djafar
Viral! Sekeluarga Cantik Jadi Buruh Angkut Semen Di Pinrang
Pinrang, Sulawesi Selatan-Profesi buruh angkut apalagi buruh angkut semen tentunya identik dengan pekerjaan maskulin dan dilakukan pria, tapi berbeda dengan yang ada di kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Empat perempuan bersaudara berparas cantik bertubuh mungil, malah menjadikan pekerjaan buruh angkut semen tersebut sebagai profesi mereka untuk mencari nafkah, membantu perekonomian keluarga.
"ini keinginan mereka sendiri dan kami tidak bisa larang karena saya sendiri pak tidak bisa bekerja karena keterbatasan fisik," ujar Masdar orang tua ke empat gadis buruh angkut semen ini yang ditemui di rumahnya, Senin (13/12/2021).
Video gadis berparas cantik buruh angkut semen bahkan kemudian menjadi viral di media sosial. Ditemui di kediamannya di desa Mattiro Ade, kecamatan Patampanua, kabupaten Pinrang, ayah ke empat gadis tersebut mengatakan anak anaknya menjadi buruh angkut semen karena termotivasi dari sang ibu yang juga merupakan buruh angkut semen namun kemudian mengalami cidera parah karena tertimpa semen.
"Ibunya tertimpa mobil yang mengangkut semen sehingga terhenti menjadi buruh dan ini yang menjadi motivasi anak anak saya untuk membantu perekonomian keluarga kami," ujar Masdar yang memang seorang disabilitas sembari menambahkan bukan cuma empat anak gadisnya yang bekerja sebagai buruh angkut semen, namun anak laki laki semata wayangnya juga ikut menjadi buruh angkut semen.
Salah seorang anak gadis Masdar, Nur Halisa yang saat ini duduk di kelas III sebuah SMK di kabupaten Pinrang mengatakan mengetahui video sang kakak saat ini sedang viral dan lagi ramai dibahas.
"Kami tidak malu bahkan semakin termotivasi membantu orang tua kami," ujar Nur Halisa.
Seperti diketahu video buruh angkut semen cantik di kabupaten Pinrang viral di berbagai platform media sosial dan mendapat berbagai tanggapan positif. Video tersebut awalnya diunggah oleh sang kakak bernama Nur Aini di akun tik tok @ainhy0507.
"Kami sadar tanpa bekerja kami akan kesulitan memenuhi kebutuhan harian jadi kami mesti lakukan hal ini tanpa beban dan saya pun tidak malu saya menjadi buruh angkut semen diketahui teman teman saya di sekolah," beber Nur Halisa. (Rusli Djafaar/Ask)