- ANTARA
Pemerintah AS Persingkat Masa Isolasi Pasien Covid-19 jadi 5 Hari
Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merevisi panduan karantina untuk mempersingkat periode isolasi yang direkomendasikan setelah terinfeksi COVID-19 dari 10 hari menjadi 5 hari.
"Mengingat apa yang saat ini kami ketahui tentang COVID-19 dan varian Omicron, CDC mempersingkat waktu yang direkomendasikan untuk isolasi bagi publik," kata CDC dalam pernyataannya dikutip Healthline, Minggu (9/1).
Panduan terbaru ini berlaku bagi seseorang yang positif COVID-19 tanpa gejala. CDC juga mempersingkat waktu karantina yang diperlukan untuk orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan individu yang positif COVID-19.
Pedoman baru dikritik oleh para ahli kesehatan yang bersikeras bahwa tanpa ada tes, sebab seseorang berpotensi menularkan karena meninggalkan waktu isolasi yang terlalu cepat.
Seorang pakar anestesiologi dan mantan ahli bedah umum Amerika, Jerome Adams, mengkritik keputusan tersebut, menunjukkan bahwa tidak ada dokter atau ilmuwan yang dia kenal akan membiarkan diri mereka atau keluarga mereka meninggalkan karantina sebelum menerima hasil tes negatif.
"Terlepas dari apa yang dikatakan CDC, Anda benar-benar harus mencoba untuk mendapatkan tes antigen dan memastikannya negatif sebelum meninggalkan isolasi dan karantina," tulisnya di media sosial.
Menanggapi meningkatnya kritik terhadap pedoman yang baru direvisi dan diterbitkan oleh agensi pada 4 Januari.