Masalah Serius Usia Pekerja Mudah Alami Gangguan Jiwa, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja.
Sumber :
  • istimewa

Masalah Serius Usia Pekerja Mudah Alami Gangguan Jiwa, Ini Pentingnya Peduli Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Rabu, 21 Agustus 2024 - 23:52 WIB

Jakarta, tvOnenws.com - Departemen Keperawatan Jiwa dan lulusan Ners Spesialis Keperawatan Jiwa Angkatan 17 FIK UI mengungkap data usia pekerja mudah alami gangguan jiwa.

Secara global, masalah kesehatan jiwa di tempat kerja telah menjadi perhatian serius, lantaran dampaknya signifikan terhadap individu dan ekonomi.

Hal tersebut dibahas dalam temu ilmiah dan workshop spesialis keperawatan jiwa ke-16 pada 18-19 Agustus 2024.

Adapun, tema yang diangkat dalam temu ilmiah tahun ini adalah 'Optimalisasi Upaya Kesehatan Jiwa Menuju Lingkungan Kerja Sehat dan Produktif'.

Hal itu sejalan dengan tema hari kesehatan jiwa sedunia tahun 2024, yakni 'It is time to prioritize mental health in workplace'.

Diperkirakan 15 persen orang dewasa usia kerja mengalami gangguan jiwa pada tahun 2019, menunjukkan prevalensi yang tinggi di kalangan populasi pekerja.

Lebih mengkhawatirkan lagi, sekitar 12 miliar hari kerja hilang setiap tahunnya karena depresi dan kecemasan, mengakibatkan hilangnya produktivitas sebesar US$ 1 triliun per tahun (WHO, 2022).

Di Indonesia, situasi kesehatan jiwa juga memprihatinkan dan mencerminkan tren global. Berdasarkan hasil survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, sementara lebih dari 12 juta orang di usia yang sama mengalami depresi.

Stres di tempat kerja juga masih berada pada tingkat yang tinggi, dengan 77 persen pekerja melaporkan mengalami stres terkait pekerjaan dalam sebulan terakhir.

Statistik ini menggarisbawahi pentingnya intervensi kesehatan mental yang efektif di tempat kerja di Indonesia.

Ketua Departemen Keperawatan Jiwa, Giur Hargiana mengatakan kegiatan Temu Ilmiah dan Workshop Keperawatan jiwa ini merupakan kegiatan tahunan untuk perkembangan terbaru.

“Setiap tahun ners spesialis lulusan baru ditantang untuk melakukan update ilmu terkini sebagai bentuk implementasi pada masyarakat luas dan lintas profesi atas ilmu dan keterampilan yang telah mereka dapatkan selama menjalankan praktik residensi Ners Keperawatan Jiwa,” ucap Giur Hargiana dalam keterangan yang diterima, Rabu (21/8/2024).

Senada, Ida Ayu Trisnadewi selaku ketua panitia kegiatan yang juga merupakan lulusan baru Spesialis Keperawatan Jiwa.

“Perawat jiwa tidak hanya terlibat dalam perawatan pasien dengan gangguan jiwa, tetapi juga berperan penting dalam promosi dan pencegahan kesehatan jiwa di lingkungan kerja. Peran ini meliputi edukasi tentang kesehatan mental, yang dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan pemahaman tentang masalah kesehatan mental di tempat kerja," ujarnya.

Temu Ilmiah ini menghadirkan 5 narasumber ahli dalam bidang kesehatan jiwa. Pembicara pertama yaitu drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid, Ph.D  yang merupakan Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia, Kementrian Kesehatan RI mengatakan bahwa dari 275, 8 juta penduduk, 50,8 % di antaranya adalah pekerja dan juga Kementerian kesehatan telah mengembangkan skrining kesehatan jiwa secara digital melalui aplikasi “SIJIWA”

Pembicara kedua dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ (Psikiater PKJN RSJ dr.Marzoeki Mahdi yang juga praktisi kesehatan yang memiliki banyak follower dalam akun sosial medianya), menyampaikan tentang penatalaksanaan medis kesehatan jiwa di lingkungan kerja.

Prof. Dr Achir Yani S. Hamid,. MN., DNSc (Profesor Bid Kesehatan & Keperawatan dan juga Guru Besar FIK UI), sebagai pembicara ketiga menyampaikan tentang Strategi Penanganan Dampak Kondisi Kerja terhadap Kesehatan Jiwa perawat.

Pembicara Keempat yaitu Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App. Sc (Profesor Bid Kesehatan & Keperawatan dan juga Guru Besar FIK UI), memaparkan tentang penatalaksanaan keperawatan tentang kesehatan jiwa di lingkungan kerja. Dan pembicara kelima yaitu  Ns. Sri Eka Wahyuni, S.Kep., M.Kep (Peneliti Keperawatan dan Dosen keperawatan Universitas Sumatra Utara) memaparkan tentang hasil penelitian Penatalaksanaan keperawatan jiwa pada perawat yang mengalami bencana di tempat kerja.

Acara temu ilmiah diakhiri dengan pemaparan Inovasi yang dilakukan mahasiswa Spesialis Keperawatan Jiwa Angkatan 17 di RSUD Kota Bogor, PKJN RSJ Dr.H Marzoeki Mahdi Bogor, dan Komunitas (Kelurahan Rangga Mekar Kecamatan Bogor Selatan). Selain itu, kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama dengan mahasiswa Ners Spesialis Keperawatan Jiwa angkatan 18 dan 19.(lgn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral