- Antara
Tips Berburu Barang Bekas Pakai atau "Preloved"
70 Years Of Style Elle Fashion Director Elle Indonesia Magazine Anindita Saryuf (kedua kiri) memberikan penjelasan terkait rancangan busana hitam klasik Elle didampingi Markering Manager Lagardere Active Enterprise Southeast Asia Dowsiri Monkol (ketiga kiri) dan moderator Sidney Amanda (kiri) saat konferensi pers dan peragaan busana perayaan "70 Years Of Style Elle" di Jakarta, Selasa (29/9). Peragaan busana tersebut menampilkan busana klasik hitam dari tahun 40-an hingga tahun 2000-an yang menggambarkan kejayaan busana klasik pada eranya berkonsep 'passion, feminim, elegan dan ultra chic heart'. (ANTARA FOTO/Teresia May)
Bentuk dan gaya klasik (misalnya blazer netral, kemeja dasar, dan denim kaki lurus) lebih mungkin untuk dijual, dengan merek seperti Camilla dan Marc menjadi pilihan yang sangat baik untuk pasar yang sudah dicintai berkat daya tahan produk mereka.
Sama halnya dengan aksesori kelas atas, kata Angela Leung, yang membuka toko konsinyasi online The Purse Affair lima tahun lalu dan sejak itu pindah ke toko ritel Westfield dan melihat bisnisnya "melipatgandakan jumlah staf dan tingkat persediaan di basis tahunan ”berkat kenaikan belanja barang mewah.
Leung mengatakan selalu lebih mudah untuk menjual tas seperti Neverfull, Louis Vuitton, tas flap klasik Chanel, tas Lady dari Dior dan Birkin dari Hermes karena mereka "dibuat hampir identik selama lebih dari satu dekade", yang berarti versi bekas sudah tersedia dengan harga yang sedikit lebih rendah untuk pembeli , tetapi juga merupakan barang laris bagi penjual yang ingin melepas perlengkapan mereka.
3. Pertimbangkan biaya
Pepatah "memancing uang dengan uang" memang benar, jadi ingatlah untuk memperhitungkan biaya perangko, biaya PayPal, dan biaya nilai akhir untuk barang apa pun yang Anda daftarkan untuk dijual di sebagian besar platform, atau pertimbangkan bahwa pembeli mungkin bertanya ini dari Anda, terutama jika Anda membeli di luar aplikasi terdaftar.
4. Jeli lihat tren