Bruce Willis.
Sumber :
  • Instagram @dobledebruce

Mengenal Afasia, Penyakit yang Membuat Bruce Willis Pensiun Akting

Kamis, 31 Maret 2022 - 12:08 WIB

Jakarta - Aktor Holywood Bruce Willis mengumumkan akan pensiun dari dunia akting yang telah membesarkan namanya, Rabu (30/3/2022). Melalui sebuah unggahan akun Instagram, keluarga bintang film "Die Hard" ini menyampaikan mundurnya Willis diakibatkan penyakit afasia.

"Bruce telah mengalami beberapa masalah kesehatan dan baru-baru ini didiagnosis menderita afasia, yang mempengaruhi kemampuan kognitifnya. Sebagai respon dari hasil diagnosis ini dan dengan banyak pertimbangan, Bruce menjauh dari karier yang sangat berarti baginya," tulis unggahan tersebut.

Dikutip dari AFP, Kamis (31/3/2022), unggahan Instagram itu ditandatangani oleh sang istri Emma Heming Willis, mantan istrinya Demi Moore, serta anak-anaknya Rumer, Scout, Tallulah, Mabel, dan Evelyn.

Keluarga Willis mengatakan kondisi kesehatan dan keputusan pensiun itu harus dihadapi keluarga mereka. Keluarga juga mengatakan pihaknya turut menghargai dukungan yang telah diberikan oleh para penggemar aktor veteran itu.

Apa itu Afasia?

Afasia adalah gangguan berkomunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada otak. Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan menulis, serta kemampuan memahami kata-kata saat membaca atau mendengar.

Dikutip dari situs Alodokter, Afasia bisa terjadi secara tiba-tiba setelah penderita mengalami stroke atau cedera kepala. Namun, afasia juga dapat terjadi secara bertahap jika disebabkan oleh tumor otak atau demensia.

Penyebab Afasia

Afasia bukan merupakan suatu penyakit, melainkan gejala yang menandai adanya kerusakan di bagian otak yang mengatur bahasa dan komunikasi.

Salah satu penyebab kerusakan otak yang paling sering memicu afasia adalah stroke. Saat mengalami stroke, tidak adanya aliran darah ke otak menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di bagian otak yang berfungsi memproses bahasa. Sekitar 25–40% penderita stroke akan menderita afasia.

Kerusakan otak akibat cedera kepala, tumor otak, atau ensefalitis juga dapat menyebabkan afasia. Pada kasus-kasus ini, biasanya afasia akan  disertai dengan gangguan lain, seperti gangguan daya ingat dan gangguan kesadaran.

Selain itu, afasia dapat terjadi akibat penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak, misalnya demensia dan penyakit Parkinson. Pada kondisi ini, afasia akan berkembang secara bertahap seiring dengan perkembangan penyakit.

Gejala Afasia

Gejala afasia dapat berbeda-beda, tergantung pada bagian otak yang rusak, serta tingkat kerusakan yang terjadi. Berdasarkan gejala yang muncul, afasia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Afasia Wernicke (reseptif)
Afasia Wernicke dikenal dengan sebutan afasia reseptif atau sensory aphasia. Afasia Wernicke biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri tengah. Pada afasia ini, penderita akan kesulitan memahami atau mengerti kata-kata yang didengar atau dibaca. Akibatnya, penderita akan mengeluarkan kalimat atau kata-kata yang juga sulit dimengerti oleh lawan bicaranya.
2. Afasia Broca (ekspresif)
Pada afasia Broca atau afasia ekspresif atau motor aphasia, penderita tahu apa yang ingin disampaikan kepada lawan bicara, tetapi kesulitan dalam mengutarakannya. Afasia Broca biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri depan.
3. Afasia global
Afasia global merupakan afasia paling berat dan biasanya terjadi ketika seseorang baru saja mengalami stroke. Afasia global biasanya disebabkan oleh kerusakan yang luas pada otak. Penderita afasia global akan kesulitan bahkan tidak mampu membaca, menulis, serta memahami perkataan orang lain.
4. Afasia progresif primer
Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan memahami percakapan, yang terjadi secara perlahan. Afasia progresif primer jarang terjadi dan sulit ditangani.
5. Afasia anomik
Penderita afasia anomik atau anomia sering kali mengalami kesulitan dalam memilih dan menemukan kata-kata yang tepat ketika menulis dan berbicara.

Kapan harus ke dokter

Karena afasia merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Pemeriksaan dokter diperlukan untuk mencegah kondisi semakin memburuk dan mecegah komplikasi. Ner

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
05:48
01:12
01:05
01:25
02:22
Viral