- Tim tvOne/Lucas Didit
Gua Rancang Kencana Gunungkidul Disulap Jadi Panggung Fashion Show, Pejabat Daerah jadi Model Dadakan
Gunungkidul, DIY - Peragaan busana biasanya digelar di sebuah gedung yang estetik atau catwalk mewah, serta sejumlah peragawan peragawati yang tampan dan cantik. Namun, gelaran serupa kali ini berbeda dengan yang sudah ada.
Peragaaan busana yang tidak biasa ini digelar di sebuah gua bersejarah, yakni Gua Rancang Kencana, yang berada di kawasan Obyek Wisata Air Terjun Sri Gethuk, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Sabtu, (11/6/2022) kemarin sore.
Acara yang diprakarsai Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Tenaga Kerja, Kabupaten Gunungkidul ini, selain dimaksudkan sebagai promosi produk batik UMKM, sekaligus untuk mempromosikan objek wisata.
Sebanyak 12 desainer turut ambil bagian dalam acara bertajuk Gunungkidul Fashion Show ini. Belasan busana batik bermotif lokal tersebut, merupakan karya pengrajin lokal.
Menurut Plt Kepala Dinas Perindustrian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Tenaga Kerja Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, peragaan busana antimainstream ini menjadi acara penutup rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke 191.
"Yang pasti kami ingin mengenalkan destinasi wisata alam di Gunungkidul, khususnya gua, melalui fashion show batik karya pengrajin lokal,” kata Kelik, Minggu (12/6/2022).
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Gunungkidul memiliki berbagai jenis motif batik yang ikonik yang menggambarkan kondisi wilayah pegunungan seribu ini, seperti Batik Walang, Batik Amarilis, dan beragam motif yang lainnya.
Uniknya, jika biasanya fashion show diperagakan oleh sejumlah model profesional, justru kali ini para pejabat Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang menjadi model.
"Para peragawan peragawati ini diantaranya para Asisten Pemerintahan, Staf Ahli, Kepala Dinas, hingga Direktur Rumah Sakit Umum Daerah bersama suami dan istri masing-masing," terang Kelik.
Para pejabat termasuk bupati Gunungkidul berlenggak lenggok memperagakan busana layaknya model di karpet merah dan disaksikan oleh tamu undangan. Karena bukan model asli, tak heran jika gerakan mereka mengundang tawa dari para penonton.
Terpisah, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengatakan, fashion show ini sengaja digelar untuk memberikan ruang kepada para desainer Gunungkidul, agar karya-karya mereka semakin dikenal.
"Penyelenggaraan fashion show dilakukan di dalam gua mungkin baru pertama kali dilakukan. Kami ingin mengenalkan ke masyarakat, bahwa busana batik tidak hanya bisa dipakai di acara resmi, namun juga bisa juga dikenakan dalam aktifitas sehari-hari, termasuk saat berwisata," kata Sunaryanta.
Bupati Gunungkidul juga berharap, melalui gelaran ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi pascapandemi. (Ldhp/ebs)