ilustrasi - poster film Notebook.
Sumber :
  • tim tvOne

Ulasan Film: 'Notebook'

Minggu, 19 September 2021 - 09:46 WIB

menggiring para penganutnya untuk melewati hal-hal yang awalnya ia batasi.

Selain jalan cerita terkait konflik dan resolusi yang terkesan tidak terarah dengan jelas dan tegas, hal lain yang mengganggu adalah dialek Sumba yang diucapkan Dimas Anggara. Mengambil peran sebagai pemuda asal Sumba, aktor ini hanya tampil apik di awal. Namun, di pertengahan hingga akhir film, dialek Sumba menguap dan membuat perannya sebagai Arsa diragukan.

Meski tidak bisa dijalankan secara maksimal, peran Dimas Anggara sebagai sosok yang sedang jatuh cinta disajikan dengan baik. Ia mampu membuat penonton tersenyum melihat tingkahnya yang terkadang merona, terkadang memalukan. Bersama Amanda Rawles yang juga cukup piawai dalam berakting sebagai guru yang sederhana, lembut, dan sabar, kedua karakter utama membangun chemistry yang indah di depan kamera.

Penampilan Ira Wibowo juga melengkapi role play spesial para bintang yang memiliki jam terbang tinggi di dunia perfilman, bahkan Tanta Ginting sebagai Marius juga menghadirkan suasana yang menjiwai sisi menghibur di 'Notebook'.

Namun, ketika berhadapan dengan pemain pendukung yang digambarkan sebagai orang lokal Sumba, terlihat kualitas akting yang tidak seimbang yang justru mengganggu sisi natural dari keseluruhan role play di 'Notebook'.

Sedangkan untuk aspek teknis scoring, tidak ada unsur musik latar khas yang membuatnya terasa istimewa dalam film ini. Dari awal hingga akhir, semua nada terdengar normal dan tidak menunjukkan peran apa pun dalam memengaruhi emosi penonton. Dari beberapa uraian di atas, dengan kata lain harus dikatakan, hal-hal yang menjadi kelebihan film ini memang sangat minim. (*adv)

Berita Terkait :
1 2
3
Tampilkan Semua
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral