- Tim tvOne/Ari Wibowo
Budidaya Porang, Petani Milenial Ini Raup Puluhan Juta Sekali Panen
Yogyakarta – Seorang petani muda asal Kulonprogo, DIY , Desti Puji Lestari (28), berhasil menyulap lahan kosong yang dulu hanya ditumbuhi rumput belukar menjadi tempat budidaya tanaman bernilai ekonomi tinggi. Dalam sebulan ia bisa meraup puluhan juta rupiah sekaligus bisa membuka lapangan kerja buat warga sekitar.
Adalah Porang, sejenis tanaman umbi-umbian yang bisa diolah menjadi beras sirataki, mie, tahu yang memang itu rendah kalori dan disukai sama penduduk di beberapa Negara, tanaman yang berhasil ia budidayakan.
Petani milenial ini berhasil membudidayakan tanaman porang yang dulunya dianggap tanaman liar. Ia menggeluti usaha budidaya Porang sejak 2019 silam. Berawal dari melihat cara budidaya tanaman Porang di Media Sosial, ia lalu mencoba peruntungan , jeri payahnya pun kini terbayarkan, dalam sebulan ia mampu meraup keuntungan puluhan juta rupiah dan sudah bisa memperkerjakan 10 pekerja yang di dominasi kaum hawa.
"Saya tertarik menanam Porang karena memang di Indonesia ini sedang menjadi idola, jadi porang ini diekspor ke beberapa negara seperti Jepang ,Tiongkok , Vietnam, Australia dan sebagainya. Melihat peluang bisnis itu sebagai petani muda ia tergerak dan langsung mencoba. Selain itu juga bisa bisa membantu ibu rumah tangga yang biasanya menunggu penghasilan dari suami kini sudah bisa mendapatkan penghasilan sendiri.” Jelas Desti
Desti menanam porang di lahan seluas 3 hektar di wilayah Kecamatan Kokap. Di sana ia menanam sekitar 60.000 bibit yang proses penanamannya dilakukan secara bertahap. Dalam kurun waktu 3 tahun, bibit itu terus berkembang dan akhirnya bisa dipanen pada pertengahan 2021 ini, dengan memperkerjakan ibu rumah tangga agar mempunyai penghasilan lebih.
"Karena penanamannya bertahap ya, jadi waktu panen gak bisa serentak. Untuk yang sudah bisa dipanen sekarang sekitar 5 ton, sisanya masih menunggu," ucapnya.
Usaha budidaya Porang yang ditekuni Desti ini tergolong cukup sukses. Setidaknya dalam segi penghasilan, di mana ia bisa meraup uang puluhan juta rupiah untuk sekali panen. Adapun hasil panen ini telah dikirim ke sejumlah daerah di Indonesia, di antaranya Kediri, Jawa Timur dan Magelang, Jawa Tengah.