- pixabay.com
Mengenal Kanker Kelenjar Getah Bening, Bahaya dan Cara Mengatasinya Menurut Para Ahli Kesehatan
Kemoterapi pada kanker kelenjar getah bening merupakan salah satu terapi utama pada pengobatan Limfoma Hodgkin maupun Non Hodgkin.
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik. Obat yang dimasukkan ke tubuh ini akan masuk ke aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh.
“Tujuan dari pemberian kemoterapi pada kanker kelenjar getah bening adalah untuk menghentikan atau menghambat pertumbuhan sel kanker,” sambungnya.
Efek samping kemoterapi dapat mengenai seluruh tubuh, dan tergantung dari dosis serta jenis obat yang digunakan.
Kemoterapi juga biasanya dilakukan dengan mengikuti suatu siklus. Misalnya pada Limfoma Non Hodgkin, kemoterapi dilakukan setiap 21 hari sekali dan diulang sebanyak 6 kali.
Akan ada juga evaluasi kemoterapi untuk menilai keberhasilan pengobatan kanker dapat dilakukan di tengah dan di akhir program.
Dokter Diah menyatakan, sebelum dilakukan kemoterapi kanker, akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan bahwa kondisi penderita cukup siap dalam melakukan kemoterapi.
“Setelah kemoterapi, penderita juga akan diminta datang kembali untuk melakukan pengecekan dan pengendalian efek samping kemoterapi yang timbul,” terang Dokter Diah.
Beberapa efek samping pengobatan ini juga dapat dicegah dengan pemberian obat-obatan sebelum kemoterapi dilakukan.
Meski demikian, masih bisa timbul efek samping lain setelah dilakukannya kemoterapi kanker kelenjar getah bening.
Kesimpulannya, kanker kelenjar getah bening adalah jenis kanker yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Apabila merasakan ciri-ciri kanker kelenjar getah bening seperti yang telah disebutkan di atas, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan tepat.
(udn)